Sokong Logistik Nasional, Anak Usaha ASDP Terus Perkuat Layanan Ferry Jarak Jauh

Sokong Logistik Nasional, Anak Usaha ASDP Terus Perkuat Layanan Ferry Jarak Jauh

Menjalankan komitmennya untuk mendukung keberlangsungan logistik nasional.-FIN/Dok-

FIN.CO.ID - PT Jembatan Nusantara atau JN, salah satu anak usaha dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), terus memperkuat layanan ferry jarak jauh dengan tiga rute reguler yakni Surabaya - Labuan Bajo, Surabaya – Ende, dan Balikpapan – Pare-Pare serta dua rute deviasi mencakup Labuan Bajo - Badas dan Balikpapan – Semarang. Hal itu sebagai komitmen untuk mendukung keberlangsungan logistik nasional.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan, sebagai upaya memperkuat layanan tersebut, JN mengoperasikan layanan ferry jarak jauh (Long Distance Ferry/LDF) pada 2 rute yakni Surabaya-Labuan Bajo dan Balikpapan-Pare-pare.

BACA JUGA:

“Tiga unit kapal yang disiapkan untuk melayani rute LDF, yakni KMP Swarna Bahtera yang melayani lintasan Surabaya – Labuan Bajo, Madani Nusantara dan Mahkota Nusantara yang melayani lintasan Balikpapan – Pare-pare,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat 15 Maret 2024.

Ia menjelaskan, ASDP melalui anak usahanya tersebut mengoperasikan KMP Swarna Bahtera dengan jarak yang ditempuh sepanjang 462 mil dari Surabaya - Labuan Bajo dengan waktu selama 38 jam. Tidak hanya itu, KMP Swarna bahtera juga mampu menampung kapasitas hingga 321 penumpang, 100 unit kendaraan roda dua, 30 unit kendaraan kecil, 15 unit truk sedang, 4 unit truk besar dan 9 unit tronton.


--

Sedangkan untuk lintasan Balikpapan-Pare-pare dioperasikan kapal Madani Nusantara berjarak 252 mil dengan waktu tempuh selama 23 jam dan memiliki kapasitas hingga 500 penumpang, 100 unit kendaraan roda dua, 30 unit kendaraan kecil, 15 unit truk sedang, 4 unit truk besar, serta 6 unit tronton.

Selain itu, Mahkota Nusantara yang juga melayani lintas Balikpapan - Pare-pare mampu menampung hingga 217 orang, 50 kendaraan roda dua, 15 unit kendaraan kecil, 15 truk sedang, dan 30 truk besar. Berdasarkan muatan, kendaraan golongan V ke atas menjadi muatan dominan untuk layanan LDF. Lintasan Balikpapan-Pare-pare ini memiliki load factor yang cukup tinggi hampir mencapai 95 persen.

"Hadirnya layanan LDF akan mengurangi kemacetan dan beban jalan akibat volume kendaraan yang besar serta dimensi dan volume muatan kendaraan yang menyalahi ketentuan atau over dimension over load (ODOL). Dengan demikian, kami turut mengurangi tingkat polusi udara dari emisi gas buang angkutan jalan," ujar Shelvy.

Di samping itu, layanan lintas LDF juga akan mendorong pertumbuhan sektor lainnya seperti industri dan perdagangan, sehingga memberikan dampak berantai (multiplier effect), yang positif khususnya lintasan penyeberangan yang menghubungkan Pulau Jawa, Kalimantan hingga Nusa Tenggara Timur.

Selain pelayanan untuk angkutan penyeberangan jarak jauh yang menjangkau sudut barat hingga sudut timur wilayah Nusantara, JN juga menyediakan moda angkutan penyeberangan laut jarak dekat yang meliputi 30 wilayah di Indonesia.

Dalam hal keselamatan penumpang, ASDP terus mendorong JN untuk melakukan monitoring dan pengecekan alat keselamatan, keandalan armada serta peningkatan pelayanan penumpang.

"Pastinya kami terus melakukan pemantauan, dan monitoring untuk terus memastikan keamanan, keandalan, dan ketersediaan layanan, terutama dalam menghadapi perubahan cuaca atau kondisi laut yang tidak terduga,” ujar Shelvy.

Pihak kapal, termasuk Nahkoda dan awak kapal, secara rutin memantau perkembangan cuaca melalui situs web BMKG dan menerima prakiraan cuaca tujuh hari ke depan. Selain itu, koordinasi yang erat dengan otoritas pelabuhan dan syahbandar/KSOP dijaga sepanjang waktu, terutama dalam hal evaluasi kondisi sebelum keberangkatan dan selama pelayaran kapal.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Admin

Tentang Penulis

Sumber: