Sering BAB Setelah Minum Kopi, Bahaya Gak Sih?

Sering BAB Setelah Minum Kopi, Bahaya Gak Sih?

Manfaat Minum Kopi Hitam, Image: Pixabay--

FIN.CO.ID - Kopi diketahui mengandung kafein, yang merupakan diuretik yang meningkatkan produksi urin tubuh.

Namun banyak yang tidak tahu bahwa kafein juga memiliki beberapa efek pada motilitas usus.

Seperti dilansir dari Channel News Asia, konsultan senior umum dan ahli bedah kolorektal dari Colorectal Clinic Associates Dr Sulaiman Bin Yusof menyebut ada zat lain dalam kopi yang dapat menggerakkan berbagai hal di usus besar.

Termasuk asam klorogenat, asam sitrat, asam asetat, flavonoid dan tanin, di antara senyawa lainnya.

“Ada makalah penelitian yang menyatakan bahwa rasa pahit kopi itu sendiri berperan dalam merangsang lambung,” kata Dr Sulaiman pada Sabtu, 2 Maret 2024.

Bahkan pada kopi yang memiliki kandungan kafein sekitar satu hingga lima persen dari kopi biasa, bisa menyebabkan kemungkinan buang air besar setelah mengonsumsinya.

Dr Kewin Siah, konsultan senior di Divisi Gastroenterologi & Hepatologi Rumah Sakit Universitas Nasional, Departemen Kedokteran mengatakan asam klorogenat dalam kopi merangsang usus menambah efek kafein pada usus besar Anda.

BACA JUGA:

"Gastrin (hormon yang merangsang lambung untuk melepaskan asam lambung) dan kolesistokinin (hormon yang memicu sekresi empedu dan enzim untuk mencerna lemak dan protein) juga dilepaskan sebagai respons terhadap kopi, sehingga selanjutnya merangsang kontraksi usus besar," jelas Siah.

Namun pada penelitian yang dilakukan pada 100 orang, efek ini hanya terjadi pada 30 persen orang. Hal ini juga tergantung kadar kafein, jenis kopi dan cara biji kopi disangrai. Kopi dari kopitiam bisa mengandung 100 mg kafein per cangkir sedangkan espresso hanya sekitar 40 mg kafein per cangkir.

Konsumsi gula dan susu juga berpengaruh pada efek buang air besar karena konsumsi kopi.

"Konsumsi gula dapat merangsang pelepasan insulin. Hal ini, pada gilirannya, dapat berkontribusi pada peningkatan pergerakan usus pada beberapa individu,' paparnya. 

"Laktosa dan gula susu diklasifikasikan sebagai oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol yang dapat difermentasi (FODMAPs), Zat-zat ini dapat menyebabkan gejala seperti gas, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar." 

Kopi bisa menjadi suplemen digunakan untuk melancarkan buang air besar. Namun, jika menderita sembelit meskipun telah melakukan semua tindakan ini, harus mempertimbangkan untuk melakukan evaluasi kolon untuk memastikan tidak ada masalah mendasar pada usus besar. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: