Mau Ban Mobil Awet? Anda Bisa Melakukan Tujuh Paduan ini

Mau Ban Mobil Awet? Anda Bisa Melakukan Tujuh Paduan ini

Spooring dan balancing perlu dilakukan agar ban mobil awet. Sumber foto: pinterest--

FIN.CO.ID - Ban merupakan komponen utama untuk meredam getaran. Tapi terkadang perawatan komponen yang satu ini terlupakan jika tidak dalam kondisi bocor atau kempis.

Padahal pengecekan berkala sangat perlu dilakukan pemilik mobil agar ban bisa bekerja optimal dan berumur panjang.

Berikut ini tujuh panduan merawat ban mobil agar masa pakai ban semakin awet.

1. Spooring dan Balancing

Setiap mobil wajib melakukan pengecekan berkala terhadap kondisi kelurusan ban. Langkah ini lebih dikenal dengan istilah spooring dan balancing.  

Idealnya perawatan spooring dan balancing dilakukan setiap 10 ribu km bersamaan dengan rotasi ban.

Namun jika Anda merasakan setir terasa bergetar atau sudah tidak lurus lagi atau berjalan lurus, kemudian mobil cenderung ke kanan atau ke kiri, ini indikator untuk melakukan spooring dan balancing.

Spooring sendiri adalah proses untuk meluruskan kembali kedudukan empat roda seperti semula. Sementara balancing adalah proses menyeimbangkan putaran roda mobil.

BACA JUGA:Punya Mobil Listrik? Ini Cara Jitu Merawat Baterai Agar Awet, Gampang Banget

BACA JUGA:Simak Nih! Tips Cara Merawat Vespa Klasik: Rutin ke Bengkel Sampai..

2. Mengecek Tekanan Angin

Mengecek tekanan angin pada ban, selain demi keamanan dan kenyamanan, juga akan membuat usia ban lebih panjang dan menghemat bahan bakar.

Jika tekanan udara kurang, maka resiko untuk mengalami pecah ban lebih besar. Karena dinding samping ban akan dipaksa selalu bersentuhan dengan jalan dan pada akhirnya menjadi aus/ tipis sehingga tidak akan kuat menahan bobot mobil.

Untuk mengetahui ukuran tekanan udara sesuai standar pabrikan, Anda bisa melihat pada stiker yang biasanya terdapat pada pilar B bagian kanan pintu depan mobil, pada sisi pengemudi.

Juga tersedia informasinya pada buku manual kendaraan. Tekanan udara maksimum yang diijinkan pabrikan ban juga tercetak di dinding ban, jangan melampaui batas ini.

3. Melakukan Rotasi Ban

Melakukan rotasi atau perpindahan posisi keempat ban mobil memang diperlukan. Gunanya agar tingkat keausan ban menyebar secara merata, sehingga mempengaruhi kenyamanan berkendara. Rotasi ban dapat dilakukan tiap kelipatan 10 ribu km.

4. Perhatikan Gaya Berkendara dan Beban Muat Angkut Mobil

Usia ban juga ditentukan oleh gaya berkendara, salah satunya dengan menjaga kapasitas beban sesuai anjuran. Jangan melebihi kapasitas beban angkut karena akan mengganggu fungsi ban dan pengereman serta berpotensi membahayakan keselamatan dan kenyamanan berkendara.

Selain itu, gaya mengemudi akan menentukan kondisi ban. Contohnya jika Anda terlalu sering melakukan pengereman dan menikung dalam kecepatan tinggi, maka ban akan cepat aus.

5. Merawat Ban Cadangan

Sebaiknya kondisi ban cadangan selalu diperhatikan. Meskipun fungsinya sebagai cadangan, tapi harus tetap dipastikan bahwa ban cadangan berfungsi baik saat digunakan.  Untuk itu, rawat ban serep dengan memeriksanya secara berkala, baik itu tekanan udara maupun tampilannya.

Khusus ban serep yang ditempatkan di kolong mobil, perlu mendapatkan perawatan ekstra. Alasannya, ban serep di kolong mobil mudah terkena cipratan lumpur atau kotoran, terlebih jika tidak diberi pelindung tambahan.

Kotoran bisa menempel di bagian antara rim dengan bead (pinggir ban yang menempel ke pelek). Jika kotoran ini mengering, maka berisiko membuat celah antara pelek dan ban. Akibatnya, angin gampang keluar sehingga ban kehilangan tekanan anginnya. Oleh sebab itu, bagi Anda yang memiliki mobil dengan ban serep di kolong, sangat disarankan untuk lebih rajin mengecek, membersihkan, dan menjaga tekanannya.

6. Perhatikan Ukuran Ban

Jangan lupa untuk memperhatikan ukuran ban ketika melakukan penggantian. Kalau bingung dengan ukuran standar, Anda bisa melihat di stiker tekanan ban. Biasanya di situ tertera ukuran dan tekanan angina yang direkomendasikan. Saat melakukan penggantian sebenarnya masih bisa dinaikkan hingga maksimal 2 ukuran di atas. Misalnya ban bawaan memakai 185 masih bisa diganti dengan 195 atau 205.

Namun ada baiknya konsultasikan dulu dengan pihak bengkel, apakah memperbesar ban akan berpengaruh kenyamanan. Dikhawatirkan ban akan mentok dengan area fender jika ukurannya terlalu besar.

7.Hindari Semir Ban

Langkah terakhir dalam merawat ban mobil yakni menghindari pemakaian semir secara rutin. Umumnya semir ban terdiri dari dua jenis, yakni silikon dan water base.

Semir ban silikon rata-rata menggunakan material silikon dengan campuran minyak. Nah, jika terlalu sering dipakai bisa membuat permukaan dinding ban retak-retak.

Bahkan saat dicuci pun untuk menghilangkan bekas semir ini cukup sulit walaupun menggunakan sabun sekalipun. Tapi harus diakui jika semir ini menjadi kesukaan car enthusiast lantaran efek kilap dan awet yang diberikan.

Sementara semir water base lebih aman digunakan karena pemakaiannya cocok untuk karet ban. Sebisa mungkin saat mencuci bagian dinding ban hanya disikat menggunakan air atau campuran sabun. (*)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Eko Nugros

Tentang Penulis

Sumber: