Budiman Sudjatmiko Jelaskan Pentingnya Faktor Geopolitik pada Pilpres 2024

Budiman Sudjatmiko Jelaskan Pentingnya Faktor Geopolitik pada Pilpres 2024

Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran, Budiman Sudjatmiko-fin/diolah-

FIN.CO.ID - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menegaskan, faktor geopolitik dan situasi global sangat krusial dalam menentukan nasib bangsa Indonesia ke depan. Menurut Budiman, jika Indonesia gagal mengelola transisi kekuasaan secara baik akan berisiko terhadap kekacauan sosial. 

“Konteks global, geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi sangat penting pada pilpres kali ini. Indonesia berada dalam posisi yang krusial dalam menghadapi risiko-risiko global. Kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang strategis dan visioner untuk mengelola hal tersebut,” kata Budiman Sudjatmiko kepada wartawan di Jakarta, Senin 12 Februari 2024. 

BACA JUGA:

Budiman menguraikan, bahwa setidaknya ada tiga faktor geopolitik di yang menjadi risiko tingkat global  hari ini.  “Tiga faktor itu yang pertama adalah kondisi pascapandemi, kedua; perang antar negara besar, dan yang ketiga; revolusi industri ke 4,” tuturnya.

Pada faktor pandemi, Budiman menjelaskan, kondisi dunia yang hari ini masih berusaha pulih dari Pandemi Covid 19 mirip dengan kondisi seabad lalu saat pemulihan dari Pandemi Flu Spanyol. 

Pada faktor perang, Budiman menyebut, hari ini terjadi perang yang konstan di berbagai belahan dunia, seperti perang Barat via Ukraina melawan Rusia. 

“Faktor terakhir adalah revolusi industri; yang mana abad lalu terjadi revolusi industri kedua lewat penggunaan listrik, sementara yang sekarang adalah revolusi industri keempat lewat penggunaan teknologi digital dan biologis,” urainya.

Akibat dari tiga faktor tersebut di awal abad lalu telah terjadi transformasi dunia secara masif dan berujung pada konflik-konflik di seluruh dunia. 

“Muncul kesadaran nasionalisme di negara-negara jajahan yang menggugat kolonialisme. Muncul pula gerakan-gerakan sosialisme di negara-negara penjajah yang menggugat kapitalisme. Ini menyebabkan konflik yang besar, perebutan sumber daya, dan akhirnya perang dunia ke-2. Ini semua dimulai dari munculnya tiga faktor itu," jelas Budiman.

Posisi Indonesia

Meskipun tidak mengharapkan hal tersebut terjadi kembali, Budiman Sudjatmiko mewanti-wanti agar Indonesia bersiap dalam menghadapi dinamika geopolitik global tersebut. 

“Jika terjadi eskalasi global, Indonesia memiliki resiko yang cukup tinggi. Indonesia termasuk kedalam kategori negara yang kaya raya dari sisi sumber daya alam, namun sumber daya manusia-nya tergolong biasa-biasa saja, dan kita tidak punya senjata nuklir,” jelas Budiman.  

“Negara seperti kita, jika tidak dikelola dengan baik, rentan dimasuki dominasi dan kepentingan asing bila terjadi konflik sosial yang menjurus kepada dua hal, yaitu konflik antar-kelas dan konflik suku atau agama,” lanjutnya. 

Dalam menghadapi hal tersebut, Budiman menekankan bahwa Indonesia butuh kepemimpinan yang berkelanjutan yang sifatnya strategik dan visioner. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


AdminFIN

Tentang Penulis

Sumber: