FIN.CO.ID- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Rosan Roeslani mersepon isu yang menyebut bahwa capres Prabowo Subianto menerima sejumlah uang atas pembelian pesawat Mirage 2000-5 ke pihak Amerika Serikat.
Rosan Roeslani membantah tuduhan tersebut. Dia mengatakan pihaknya telah mengonfirmasi Duta Besar Amerika untuk menenyakan tuduhan yang beredar di media sosial itu.
"Saya cek langsung, baik yang di Washington DC maupun di kedutaan besar Amerika di Indonesia tidak pernah ada permintaan itu sama sekali," kata Rosan di Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu 10 Februari 2024.
BACA JUGA:
- TKN: Tudingan Terhadap Prabowo Soal Korupsi Pembelian Pesawat Mirage Itu Hoaks!
- Massa Pendukung Prabowo-Gibran Penuhi Jalan Sudirman Tunggu Kedatangan Bus
Rosan mengatakan pihak Amerika Serikat tidak pernah melakukan atensi khusus untuk pembelian pesawat tersebut.
Tidak hanya itu, Rosan juga sempat mengkonfirmasi The Group of States against Corruption (Greco) terkait informasi tersebut.
Untuk diketahui, Greco diketahui sebagai organisasi antikorupsi yang kerap menelusuri kasus tingkat internasional.
"Tidak pernah ada permintaan dari pihak yang namanya Greco mengenai hal asistensi ataupun meminta kerja sama pemerintah Amerika Serikat dalam rangka hal yang dituduhkan yang namanya pembelian Mirage," tutur dia.
BACA JUGA :
- Massa Pendukung Prabowo-Gibran Penuhi Jalan Sudirman Tunggu Kedatangan Bus
- Sigap, Para Pendukung Prabowo-Gibran Inisiatif Bersihkan Sampah Usai Kampanye di GBK
Karenanya, informasi yang mengatakan bahwa Prabowo menerima sejumlah uang dari pembelian pesawat Mirage merupakan berita bohong.
Karena hal tersebut, jajaran TKN berencana akan melakukan langkah hukum untuk mengusut pihak yang sengaja menyebarkan berita ini.
Sebelumnya, beredar kabar di laman Meta Nex yang menyebut bahwa Menhan Prabowo sedang disorot oleh Komisi Antikorupsi Uni Eropa karena diduga menerima sejumlah uang hasil pembelian 12 pesawat Mirage 2000-5 dari negara Qatar.
Pesawat bekas tersebut dibeli dan direncanakan akan datang pada 2025. Berdasarkan pemberitaan di situs tersebut, Prabowo dikabarkan menerima sejumlah uang dari hasil pembelian pesawat tersebut dari pihak Qatar.
Uang tersebut dikabarkan digunakan oleh Prabowo sebagai biaya politik untuk pencalonan dirinya sebagai calon presiden. (*)