Kinerja Pelindo Makin Solid, Peti Kemas 2023 Tembus 17,7 Juta Teus

Kinerja Pelindo Makin Solid, Peti Kemas 2023 Tembus 17,7 Juta Teus

Kinerja Pelindo Makin Solid, Peti Kemas 2023 Tembus 17,7 Juta Teus--

fin.co.id — Di tengah kondisi perekonomian yang dinamis, Pelindo berhasil melayani arus peti kemas sebanyak 17,7 Juta TEUs sepanjang 2023, tumbuh 3% dibandingkan tahun 2022 (year on year/yoy). Sementara itu, arus barang tercatat 170 juta ton, meningkat 6% dari tahun sebelumnya. 

“Seluruh kinerja operasional Pelindo makin tumbuh pada tahun 2023. Capaian ini melanjutkan tren positif paska merger pada Oktober 2021 lalu,” jelas Arif

Pada tahun 2023, arus kapal yang dilayani Pelindo mencapai 1,28 Miliar Gross Tonnage (GT), naik sebesar 7% dari tahun lalu. Sedangkan Arus penumpang naik signifikan sebesar 20% (yoy) atau mencapai 18,1 juta orang.

Pengelolaan yang tersentralisasi merupakan salah satu kunci peningkatan kinerja operasional. Arif menjelaskan bahwa hal tersebut membuat Pelindo memiliki kendali strategis yang lebih baik, sehingga memudahkan dalam melakukan transformasi layanan operasi end-to-end seperti menciptakan standarisasi sistem layanan operasional pelabuhan yang sebelumnya berbeda-beda antar pelabuhan.

 BACA JUGA:Proyek Kabel Laut Internasional ICE IV Dorong Konektivitas Intra Asia ke India, Timur Tengah dan Global

Pelindo juga telah melakukan inovasi dengan meluncurkan berbagai aplikasi untuk memudahkan kegiatan kepelabuhanan, seperti TOS (Terminal Operating System) untuk mendukung layanan petikemas, PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose) untuk mempekuat layanan non petikemas, dan Phinnisi untuk sistem operasi layanan kapal.

“Bagi Pelindo, keberhasilan kinerja operasional tidak lepas dari standarisasi layanan dan pengelolaan manajemen yang efektif dari seluruh insan Pelindo. Selain itu, Pelindo juga telah mengambil langkah strategis di tahun 2023 dengan memanfaatkan teknologi terbaru seperti TOS, PTOS-M dan Phinnisi untuk meningkatkan efisiensi operasional,” ujar Arif.

Paska merger, kecepatan layanan bongkar muat di sejumlah pelabuhan meningkat. Sebagai contoh di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan, jumlah bongkar muat naik lebih dari dua kali lipat dari 20 boks hingga 60 boks per kapal per jam. Selain itu, di Terminal Peti Kemas Ambon, kecepatan bongkar muat naik hampir tiga kali lipat, dari 12 boks menjadi 35 boks dalam kondisi optimum. 

Menurut Steven, Direktur Tanto Intim Line, kecepatan pelayanan itu akhirnya mempengaruhi biaya-biaya yang harus ditanggung perusahaan pelayaran dan pemilik barang. Sebagai contoh, biaya bahan bakar jauh berkurang karena waktu sandar berkurang dari 2-3 hari menjadi hanya sehari.

“Dulu perjalanan Surabaya-Makassar-Sorong bisa sampai 10 hari, sekarang sudah bisa seminggu. Ini bisa reduce cost lumayan. Dengan digitalisasi, proses pembayaran juga lebih  transparan” katanya.  

BACA JUGA:Holding Ultra Mikro BRI Group, Keberpihakan BUMN Pada Ekonomi Kerakyatan 

Direktur PT Serakoy Raya Ernest Montolalu selaku pelaku usaha Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) atau forwarding menyebut layanan pengurusan dokumen dilakukan secara daring dan proses pengambilan barang yang semakin mudah, cepat dan tersistem dengan baik.

Hal tersebut dikarena ada sistem IBS (Integrated Billing System) yang menampilkan informasi kepada pengguna jasa tentang jadwal kedatangan kapal, bahkan informasi posisi barang.

Hal ini sejalan dengan program Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi (Stranas PK) untuk mendorong pencegahan tindak korupsi di lingkungan pelabuhan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: