Mahasiswa ESA UNGGUL Gelar Kampanye Anti Bullying di Sekolah

Mahasiswa ESA UNGGUL Gelar Kampanye Anti Bullying di Sekolah

Mahasiswa ESA UNGGUL Gelar "Kampanye Anti Bullying Di Sekolah" di SMPN 191 Jakarta--

JAKARTA - Dalam langkah tegas menentang perundungan, mahasiswa dari Universitas ESA UNGGUL bersama-sama meluncurkan "Kampanye Anti Bullying Di Sekolah" di SMPN 191 Jakarta, Jakarta Barat, pada Sabtu (02/12) dengan melibatkan lebih dari 100 siswa.

Dalam upaya bersama antara mahasiswa ESA UNGGUL dan SMPN 191 Jakarta, kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, Dengan memanfaatkan aktivitas menarik dan sesi informatif, kampanye ini berupaya meningkatkan kesadaran akan dampak berbahaya dari penindasan dan pentingnya semua individu mengambil tindakan untuk mencegahnya.

Di dalam kampanye nanti Mahasiswa ESA UNGGUL akan mengadakan lokakarya interaktif di SMPN 191 Jakarta, mempromosikan empati dan pemahaman antar siswa untuk membangun komunitas sekolah yang penuh kasih dan saling memahami.

“Pentingnya memahami tentang dampak besar serius yang di timbulkan oleh bullying, tidak hanya pada korban tapi juga kepada masyarakat secara keseluruhan, oleh karena itu acara ini menjadi langkah awal kita bersama untuk meningkatkan kesadaran memahami dampak bullying dan berharap agar tidak ada lagi perundungan dalam bentuk dan cara apa pun sehingga menghasilkan lingkungan yang lebih baik di masa depan”. kata Drs. Dani Vardiansyah Noor, M.Si selaku penanggung jawab kegiatan kampanye Anti Bullying Di Sekolah

Adapun narasumber tersebut yakni Perwakilan mahasiswa Fikom Esa Unggul Margareta, dan Alfath Rizki Mulyana, Selama bergulir nya acara di pandu oleh Silvia Maya, dan Juan Martin, Di Fun Session di pandu oleh Rahadin Luqman, dan Abednego Dion Alfarik. 

“Dalam pelaksanaan sosialisasi  dilakukan secara interaktif  dan menyenangkan sehingga siswa secara antusias berani mengungkapkan pendapat bahkan peristiwa yang pernah dialami sehubungan dengan bullying dan harapan kami dapat memperbaiki perilaku siswa menjadi lebih baik jauh dari bully”.Tandas guru Kesiswaan SMP Negeri 191 Jakarta Sulistiyawati usai acara.

“Acara hari ini tuh aku suka kak, jadi aku lebih tau banyak tentang arti bercanda yang boleh dan tidak boleh ke teman sendiri, Dari ini juga tuh aku jadi tau kalo bercanda harus punya batasan, kalo enggak di batasi berati sudah masuk ke bully apalagi sampai ada kontak fisik”. Pernyataan dari Ehsa Putri salah satu siswa dari SMPN 191 Jakarta.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: