BKPM: Target Investasi 2022 Rp1.200 Triliun

JAKARTA - Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan, investasi yang masuk ke Indonesia tahun 2022 mendatang mencapai RP1.200 triliun. Adapun target pertumbuhan ekonomi tahun depan yaitu 3,5 - 4 persen. Hal itu disampaikan oleh Menteri Investasi / Kepala BKPM , Bahlil Lahadalia, dalam sambutan dalam acara penandatanganan MoU Program Kolaborasi Usaha Besar dan UMKM di Bali, dikutp Minggu (19/12/2021). Bahlil optimis target tersebut akan tercapai dengan dua syarat yang harus terpenuhi, yaitu pandemi Covid-19 terkendali dengan baik, serta semua pihak khususnya pelaku usaha besar maupun kecil (UMKM) harus pandai-pandai menangkap peluang usaha. BACA JUGA: Meski Omicron Sudah Masuk Indonesia, BKPM Yakin Kepercayaan Investor Masih Tinggi Bahlil percaya bahwa pengendalian Covid-19 akan terus dijalankan secara konsisten. Terlebih saat ini terdapat varian Omicron yang sudah terkonfirmasi masuk ke Indonesia. Sementara itu salah satu peluang usaha yang harus diciptakan dan ditangkap dengan baik oleh pelaku usaha yaitu dengan menjalin kolaborasi antara pelaku usaha besar dengan UMKM. "Keyakinan saya kalau Covid-19 bisa dikendalikan maka insyaallah pertumbuhan ekonomi 2022 akan di atas 5 persen," kata Bahlil. BACA JUGA: Soal Revisi UMP DKI, Pengusaha Tunggu Klarifikasi Kemenaker Bahlil menuturkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut salah satunya tergantung dari tingkat konsumsi masyarakat atau konsumsi rumah tangga. Sementara konsumsi rumah tangga sangat bergantung dengan tingkat pendapatan masyarakat tersebut. Kemudian pendapatan masyarakat bergantung pada ketersediaan pekerjaan. Oleh sebab itu realisasi investasi menjadi kunci penting bagi ketersediaan lapangan usaha tersebut. "Oleh sebab itu tahun depan target realisasi investasi ini cukup berat hampir sekitar 30 - 35 persen kenaikannya. Ini tantangan bagi kita untuk mewujudkannya," sambungnya. Sementara itu terkait dengan program kolaborasi antara pelaku usaha besar dengan UMKM menjadi strategi pemerintah dalam mendorong peningkatan kualitas UMKM (UMKM Naik Kelas). Dengan sinergi yang terjalin tersebut maka UMKM akan terdorong untuk meningkatkan kapasitas usahanya. Diakui bahwa salah satu masalah bagi UMKM sulit tumbuh besar karena akses dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan pelaku usaha besar sangat terbatas. BACA JUGA: Keren, LMAN Sulap Aset Mangkrak ex Wisma Pertamina Jadi Creative Hub & Co Working Space Data BKPM menyebutkan bahwa selama setahun ini terjadi peningkatan kolaborasi antara pelaku usaha besar dengan UMKM . Tahun 2020 terdapat 56 usaha besar bermitra baik dengan 196 UMKM . Nilai komitmen kerjasama yang dibangun mencapai Rp1,5 triliun. Sementara di tahun 2021 komitmen kerjasama yang dibangun meningkat menjadi Rp2,7 triliun. Adapun jumlah pelaku usaha besar yang menjalin kolaborasi dengan UMKM sebanyak 89 usaha dan jumlah UMKM sebanyak 383 UMKM. "Target kita ke depan di tahun 2022 komitmen kerjasama yang bisa dibangun dari program kolaborasi antara usaha besar dan UMKM ini minimal Rp5 triliun," pungkas dia. (git/fin)
Sumber: