DPR Kritik Indonesia yang Hobi Impor Bawang Putih China

DPR Kritik Indonesia yang Hobi Impor Bawang Putih China

  JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR-RI dari fraksi PKS, Andi Pasluddin mengkritik pemerintah yang tiap tahun selalu melakukan importasi terhadap komoditas bawang putih dari China. Bahkan, saking banyaknya impor tersebut, Andi menyebut 99 persen ekspor bawang putih CHina diserap Indonesia. "Saya sangat menyayangkan belum ada perubahan situasi importasi bawang putih dalam negeri, di mana tiap tahun kita tinggi sekali angka impornya dari China. Sebesar 99 persen kita yang ambil, sisanya dari India, Taiwan, Amerika Serikat, dan Mesir yang angkanya hanya ratusan hingga maksimal 2.000 ton,” kata Andi dalam keterangannya,  dikutip Minggu (19/12/2021). BACA JUGA: Airlangga Sidak Pasar: Jual Minyak Goreng Rp18 ribu, Saya Cek Langsung Turun ke Rp14 Ribu Andi menjelaskan, China sebagai produsen dan eksportir bawang putih terbesar di dunia secara konsisten mengirimkan bawang putih ke Indonesia dalam jumlah sangat besar. Pada 2015, bawang putih asal China yang masuk ke Indonesia sebanyak 482 ribu ton, 2016 sebesar 445 ribu ton, 2017 sebesar 550 ribu ton, 2018 sebesar 585 ribu ton, dan 2019 sebanyak 472 ribu ton.Selama ini, kata Andi, besarnya impor bawang putih menyebabkan komoditas ini selalu mengalami defisit pada neraca perdagangan dari 1996. "Saya minta secara khusus kepada pemerintah melalui Kementerian Pertanian, setidaknya ada upaya mengurangi besaran importasi bawang putih di negara kita. Kegiatan dan program Kementan di Direktorat Jenderal Hortikultura mesti ada kisah suksesnya untuk menekan angka importasi bawang putih yang memang komoditas ini tidak banyak ditanam di Indonesia, dibandingkan dengan kebutuhan rakyat Indonesia yang sangat banyak,” tegas Andi. BACA JUGA: Luar Biasa, Neraca Perdagangan Surplus 19 Bulan Berturut-Turut Menurut Andi, program-program pemerintah di Kementerian Pertanian sudah sangat mendukung kinerja pemerintah, terutama dukungan anggaran. Melalui Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, setidaknya sebanyak Rp1,14 triliun telah dialokasikan pada 2021 melalui APBN. Namun, ia mengakui pemotongan anggaran akibat pandemi menjadikan APBN Kementan menurun lebih dari setengahnya sejak 2015. "Saya minta secara khusus kepada pemerintah melalui Kementerian Pertanian, setidaknya ada upaya mengurangi besaran importasi bawang putih di negara kita. Kegiatan dan program Kementan di Direktorat Jenderal Hortikultura mesti ada kisah suksesnya untuk menekan angka importasi bawang putih yang memang komoditas ini tidak banyak ditanam di Indonesia, dibandingkan dengan kebutuhan rakyat Indonesia yang sangat banyak,” pungkas Andi. (git/fin)

admin

Tentang Penulis

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI

google news icon

Sumber: