10 Tahun Hidup dengan Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun 96 Persen di Desa Kronggahan

10 Tahun Hidup dengan Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun 96 Persen di Desa Kronggahan

Fakta Nyamuk Wolbachia, Ilustrasi (Bukan Nyamuk yang Sebenarnya): Ravi Kant / Pexels--

Kasus DBD Turun 96 Persen di Desa Kronggahan - Desa Kronggahan, yang terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, adalah salah satu desa yang menjadi lokasi penelitian nyamuk wolbachia. 

Nyamuk wolbachia adalah nyamuk yang membawa bakteri wolbachia, yang dapat menghambat penularan virus dengue penyebab demam berdarah (DBD). 

Nyamuk wolbachia dilepaskan di desa ini sejak tahun 2014, sebagai bagian dari proyek World Mosquito Program (WMP) yang bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Yayasan Tahija.

Bagaimana hasilnya? Menurut laporan WMP, Desa Kronggahan berhasil menurunkan kasus DBD hingga 96 persen. 

Selain itu, desa ini juga tidak pernah mengalami wabah DBD sejak tahun 2017. 

Ini adalah prestasi yang luar biasa, mengingat DBD adalah salah satu penyakit menular yang sering menimbulkan kematian di Indonesia.

Rahasia Kesuksesan Penelitian Nyamuk Wolbachia di Desa Kronggahan


Fakta Nyamuk Wolbachia, Ilustrasi (Bukan Nyamuk yang Sebenarnya): Pragyan Bezbaruah / Pexels--

Apa rahasia di balik keberhasilan Desa Kronggahan? Menurut Prof. Adi Utarini, peneliti dari UGM yang terlibat dalam proyek WMP, ada beberapa faktor yang berperan, antara lain:

  • Partisipasi masyarakat yang tinggi. Warga Desa Kronggahan sangat mendukung program nyamuk wolbachia, karena mereka sudah merasakan dampak buruk dari DBD. Mereka bersedia menyediakan tempat untuk meletakkan telur nyamuk wolbachia, dan juga membantu mengawasi perkembangan nyamuk tersebut.
  • Kerjasama lintas sektor yang baik. Program nyamuk wolbachia tidak hanya melibatkan peneliti dan masyarakat, tetapi juga pemerintah, kesehatan, pendidikan, dan media. Semua pihak saling berkoordinasi dan berkomunikasi untuk memastikan program berjalan lancar dan efektif.
  • Pemantauan dan evaluasi yang rutin. Peneliti dan tim WMP terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan nyamuk wolbachia di Desa Kronggahan. Mereka juga melakukan survei untuk mengukur tingkat kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap program ini.

Manfaat Nyamuk Wolbachia


Fakta Nyamuk Wolbachia, Image (Bukan Nyamuk yang Sebenarnya): Jimmy Chan / Pexels--

Program nyamuk wolbachia di Desa Kronggahan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, yaitu menurunkan kasus DBD, tetapi juga manfaat jangka panjang, yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 

Berikut adalah beberapa manfaat nyamuk wolbachia di kemudian hari:

  1. Meningkatkan kesehatan masyarakat: Dengan berkurangnya kasus DBD, masyarakat dapat terhindar dari risiko komplikasi, kematian, atau cacat akibat penyakit ini. Mereka juga dapat menghemat biaya pengobatan dan perawatan yang biasanya mahal.
  2. Meningkatkan produktivitas masyarakat: Dengan kondisi kesehatan yang baik, masyarakat dapat beraktivitas dengan normal, tanpa harus absen dari sekolah, pekerjaan, atau kegiatan sosial. Mereka juga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
  3. Meningkatkan kesadaran masyarakat: Dengan terlibat dalam program nyamuk wolbachia, masyarakat dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Mereka juga dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat lain yang ingin mengikuti program serupa.

Demikianlah artikel tentang Desa Kronggahan yang hampir 10 tahun hidup dengan nyamuk wolbachia, dan berhasil menurunkan angka DBD secara drastis.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: