Ternyata Berhubungan Intim yang Dipaksakan Bisa Berpengaruh ke Kualitas Sperma

Ternyata Berhubungan Intim yang Dipaksakan Bisa Berpengaruh ke Kualitas Sperma

Ilustrasi hubungan intim (net) --

FIN.CO.ID - Bagi para pasangan yang ingin segera memiliki buah hati, wajib baca ya. Ternyata, berhubungan intim yang dipaksakan bisa mempengaruhi kualitas sperma.

Pakar Obstetri dan Ginekologi dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Dr Beeleonie, BMedSc, SpOG, KFER mengatakan,  sehingga kegiatan berhubungan intim yang dipaksakan tak disarankan bagi para pasangan.

"Frekuensi berhubungan yang disarankan itu setiap dua hingga tiga hari sekali. Berhubungan itu jangan dipaksa misalkan banyak wanita ini waktu subur harus berhubungan padahal demikian bisa pengaruhi kualitas sperma," ujar Beeleonie, Sabtu 7 Oktober 2023.


Hubungan, Intim, Pasangan | Image oleh StockSnap dari Pixabay --

Beeleonie merujuk sebuah studi menuturkan kualitas sperma seorang pria bisa sangat berbeda bila dia diminta mengeluarkannya dalam kondisi rileks dan suasana menyenangkan ketimbang dalam situasi lain.

"Ternyata kualitas spermanya dari pria yang sama itu anjlok berbeda. Jadi sebenarnya tidak baik memaksa berhubungan di waktu yang kita pikir adalah masa subur," tutur dia.

Dia lalu membahas mengenai posisi saat berhubungan intim yang ternyata tidak menentukan peluang pembuahan, melainkan hanya sensasi yang ingin dicapai pasangan suami istri.

BACA JUGA:

Menurut Beeleonie, asalkan sperma dalam kualitas baik mampu mencapai sel telur, maka ada kemungkinan terjadi kehamilan.

"Enggak perlu miring kiri miring kanan, nungging depan belakang, itu sama sekali enggak berpengaruh," kata spesialis lulusan Universitas Indonesia ini.

Sebelumnya, terkait kehamilan, Kementerian Kesehatan mengingatkan pasangan suami istri tentang pentingnya perencanaan, salah satunya agar wanita dapat menjalani kehamilan dan persalinan aman, sehingga ibu sehat, dan melahirkan bayi sehat dan dapat tumbuh berkembang menjadi anak yang berkualitas.


Ciri-Ciri dan Gejala Diabetes Gestasional Pada Ibu Hamil--

Perencanaan kehamilan juga bermanfaat untuk mendeteksi risiko atau masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada ibu dan janin sedini mungkin.

Menurut Kementerian Kesehatan, beberapa hal harus diperhatikan sebelum merencanakan kehamilan, seperti kesehatan fisik dan mental dalam kondisi layak untuk hamil seperti usia (20-35 tahun), jarak kehamilan 2 tahun, jumlah anak kurang dari 3 serta tanpa penyakit penyerta.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: