Kerja Cepat! Penyerapan Dana PMN Hutama Karya Tembus Hingga Rp3 Triliun Per Bulan

Kerja Cepat! Penyerapan Dana PMN Hutama Karya Tembus Hingga Rp3 Triliun Per Bulan

Pekerja menggunakan alat berat untuk menyelesaikan pembangunan jalan tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih di Prabumulih, Sumatera Selatan, Rabu (5/4/2023). (ANTARA FOTO/ Nova Wahyudi)--

FIN.CO.ID - PT Hutama Karya (Persero) melakukan percepatan dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). 

Sebagaimana diketahui, untuk pembangunan JTTS, Hutama Karya melalui tahun anggaran 2022 telah mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp31,35 triliun. 

Dana senilai Rp31,35 triliun tersebut, yang dicairkan pada bulan Desember 2022, hingga Agustus 2023 telah terserap hingga Rp23,51 triliun. 

"Dana PMN Rp31,35 triliun terakhir itu baru diterima pada Desember 2022 sebetulnya. Artinya daya serapnya sampai Agustus 2023 itu cukup masif lah ya rata-rata mungkin Rp2 triliun sampai Rp3 triliun per bulannya karena memang progresnya lagi masuki tahap masa akhir,” ujar Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT Hutama Karya (Persero) Eka Setya Adrianto, saat berbincang dengan awak media di HK Tower, Jumat 29 September 2023.


Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT Hutama Karya (Persero) Eka Setya Adrianto, saat berbincang dengan awak media di HK Tower, Jumat 29 September 2023-Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID- 

Adapun penggunaan dana PMN tersebut, kata Adrianto, yaitu untuk penyelesaian pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Tahap I. 

Adapun beberapa ruas tol yang dibangun melalui dana PMN tersebut antara lain adalah ruas tol Kuala Tanjung-Parapat (Seksi Kuala Tanjung-Pematang Siantar) senilai Rp5,05 triliun, ruas tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu (Seksi Taba Penanjung-Bengkulu) senilai Rp1,23 triliun, dan ruas tol Sigli-Banda Aceh senilai Rp4,46 triliun.

BACA JUGA:

Kemudian juga ada pembangunan ruas tol Sp Indrajaya-Muara Enim (Seksi Sp Indralaya-Prabumulih) senilai Rp4,36 triliun, ruas tol Binjai-Langsa (Seksi Binjai-Pangkalan Brandan) senilai Rp3,38 triliun, ruas tol Pekanbaru-Dumai senilai Rp2,33 triliun, ruas tol Kisaran-Indrapura Rp1,61 triliun, termasuk juga beberapa ruas tol dengan dana yang digelontorkan kurang dari Rp1 triliun, antara lain ruas tol TB-PP-KA sebesar Rp844 miliar, ruas tol Palembang-Sp Indrajaya senilai Rp203 miliar, dan ruas tol Medan-Binjai senilai Rp13 miliar.  

Suntikan Modal untuk Penyelesaian Tol Kapal Betung

Selain pembangunan ruas tol tersebut di atas, Hutama Karya juga mendapatkan tugas untuk melanjutkan pembangunan ruas tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapal Betung), yang dikelola oleh entitas PT Waskita Karya (Persero) Tbk. 

Wakil Direktur Utama Hutama Karya Aloysius Kiik Ro mengatakan, Hutama Karya ditugaskan oleh pemerintah untuk membantu Waskita menyelesaikan ruas yang belum terhubung antara Palembang sampai Jambi. 

“Jadi caranya bagaimana? Ya dengan cara menyuntikkan saham baru. Kami tidak akuisisi,” ujar Aloy dalam kesempatan yang sama. 

Aloy juga menegaskan bahwa Hutama Karya tidak akan membeli saham yang telah diterbitkan oleh Waskita untuk ruas tol Kapal Betung, namun penyelesaian ruas akan menggunakan dana dari PMN yang totalnya mencapai Rp12,5 triliun.

Sebagai informasi, Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) telah menyetujui PMN senilai Rp18,6 triliun untuk Hutama Karya pada tahun anggaran 2024. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: