Inovasi Terbaru Deteksi Cepat Endoksin Bakteri Gram Negatif

Inovasi Terbaru Deteksi Cepat Endoksin Bakteri Gram Negatif

Inovasi Terbaru Deteksi Cepat Endoksin Bakteri Gram Negatif--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Baru-baru ini telah dikembangkan metode inovatif yang dinyatakan sangat cepat untuk mendeteksi endotoksin berbahaya yang dihasilkan oleh bakteri Gram negatif, sehingga dapat meningkatkan keamanan bagi pasien dan juga dapat mencegah kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial, yaitu infeksi yang diperoleh di rumah sakit.

Mengapa endotoksin perlu dideteksi dengan cepat, dan bagaimanakah upaya pengembangan metode inovatif yang baru tersebut, Berikut ini hasil perbincangan dengan Prof. Maksum Radji, dosen Prodi Farmasi FIKES Universitas Esa Unggul. 

Prof Maksum menjelaskan bahwa deteksi endodoksin secara akurat dan cepat, sangat dibutuhkan karena endotoksin merupakan pemicu kuat terjadinya sepsis.

“Sepsis adalah kondisi klinis berat yang dapat mengancam jiwa seseorang, akibat terinfeksi oleh mikroorganisme, termasuk oleh bakteri Gram negatif. Pada patogenesisnya, mikroorganisme patogen yang masuk ke dalam tubuh seseorang dapat melepaskan endotoksin secara sistemik, sehingga masuk ke dalam berbagai organ tubuh penderita melalui peredaran darah” ungkapnya. 

Apa bahaya endotoksin bakteri Gram negatif

Dengan melansir situs https://pubs.acs.org/doi/10.1021/acs.analchem.3c01870 Prof. Maksum menjelaskan bahwa endotoksin berasal dari senyawa Lipopolisakarida (LPS), yaitu komponen dinding sel bakteri Gram negatif yang menjadi salah satu pemicu utama terjadinya sepsis dan sindrom syok septik, serta dapat menyebabkan kegagalan multi organ tubuh.

“Lipopolisakarida (LPS), merupakan molekul yang terdapat pada membran luar dinding sel bakteri Gram negatif. Senyawa ini dapat memicu respons imun yang tidak terkontrol dan berlebihan, sehingga dapat menyebabkan demam dan peradangan. Masuknya endotoksin ke dalam aliran darah akan merangsang sel-sel kekebalan tubuh, antara lain monosit/makrofag yang kemudian memproduksi dan melepaskan senyawa sitokin seperti TNF dan IL-6, dan mediator inflamasi lainnya, yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan sistemik, kerusakan endotel. Bahkan dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan hipotensi (syok), dan disfungsi multi organ, toxic shock syndrome dan kematian”, ungkapnya.

Pentingnya deteksi dini penyebab sepsis

“Jika sepsis ini tidak dikenali sejak dini dan tidak segera diobati, akan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kegagalan multi organ tubuh, syok, dan kematian. Selama ini sindrom sepsis ini sulit untuk didiagnosis.  Saat ini diagnosis sepsis berdasarkan gejala klinik berupa peradangan yang berkaitan dengan infeksi. Namun tanda-tanda klinik ini umumnya dapat terjadi pada pasien yang kritis karena berbagai penyebab lainnya.  Oleh karena itu, terdapat kebutuhan yang mendesak akan adanya biomarker atau penanda spesifik yang berkaitan dengan penyebab sepsis yang disebabkan oleh endotoksin”, jelasnya.

Pengembangan metode deteksi endotoksin

Prof. Maksum menjelaskan bahwa pengembangan metode deteksi inovatif terbaru didasarkan pada cara deteksi cepat dan spesifik terhadap keberadaan Lipopolisakarida (LPS), yaitu komponen penting pada dinding sel bakteri Gram negatif yang bersifat endotoksin. Inovasi temuan ini telah dipublikasi pada the journal Analytical Chemistry, pada tanggal 31 Juli, 2023 yang lalu.

“Sebagaimana telah kita ketahui bahwa selama ini diagnosis sepsis umumnya berdasarkan gejala klinik berupa peradangan yang berkaitan dengan terjadinya infeksi, atau masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh seseorang secara sistemik. Padahal yang lebih penting untuk dideteksi adalah keberadaan endotoksin di dalam darah atau spesimen klinik”, ujarnya.

Prof. Maksum menambahkan bahwa metode deteksi yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan endotoksin ini masih memerlukan waktu yang lama dan tidak praktis. Untuk mengatasi masalah inilah, maka tim peneliti dari Universitas Sophia, Jepang, telah mengembangkan suatu metode inovatif, yang dapat mendeteksi endotoksin dalam hitungan menit, sehingga dapat diaplikasikan dalam pengujian di rumah sakit ataupun pada fasilitas industri sediaan farmasi”, ungkapnya.

Bagaimana cara mendeteksinya

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: