Capres Tampar dan Cekik Wamen, Alifurrahman: Wamen Aja Dicekik dan Ditampar, Apalagi Kita, Bisa Lenyap Kita!

Capres Tampar dan Cekik Wamen, Alifurrahman: Wamen Aja Dicekik dan Ditampar, Apalagi Kita, Bisa Lenyap Kita!

Direktur Seword Media Utama, Alifurrahman Asyari -fin- Seword TV-Youtube

"Dia (informan) bilang jangan keluar dulu. Karena ini menjadi suatu cerita yang mungkin nanti akan diceritakan oleh orang lain. Atau menjadi suatu sejarah terkait rapat kabinet dimana ada seorang menteri mencekik wakil menteri," paparnya. 

"Ini menjadi satu sejarah hitam di rapat kabinet. Waktu itu informan saya bilang begitu. Tapi sekarang ini cerita itu jadi beredar di WhatsApp Grup. Tampaknya ini hanya soal waktu saja. Kapan cerita ini akan diklarifikasi atau dibenarkan oleh berbagai pihak," terang Alifurrahman. 

Karena, kata Alifurrahman, orang-orang yang menyaksikan kejadian ini banyak. Seperti beberapa menteri dan staf. Sehingga mereka punya cerita dan sudut pandang masing-masing. 

"Kabarnya, setelah kejadian itu para menteri agak ketakutan. Karena para menteri itu kan bukan orang-orang preman yang terbiasa dengan pencekikan atau penamparan. Mereka orang-orang terdidik yang mungkin jauh dari situasi semacam itu," urai ," Alifurrahman. 

Namun, tiba-tiba dalam sebuah rapat yang semestinya aman dan kondusif, terjadi dugaan penamparan dan pencekikan di depan mata para menteri dan staf. 

"Hal itu yang membuat beberapa menteri agak trauma. Sehingga cerita ini menjadi aib dari sidang kabinet. Meskipun pada akhirnya cerita penamparan dan pencekikan ini akhirnya sampai kepada presiden," tukas Alifurrahman. 

"Dan presiden menurut informasi yang saya dapatkan, agak kaget dengan situasi seperti itu. Karena nggak sempat terpikir sebelumnya kalau di level nasional, di level menteri dan wakil menteri terjadi cekcok atau terjadi penamparan dan pencekikan seperti ini," sambung Alifurrahman.

Pada level kabupaten atau gubernur (provinsi), kata Alifurrahman, situasi seperti itu hampir tidak pernah terjadi. 

"Dari cerita yang beredar di grup WhatsApp, saya meyakini bahwa nantinya itu lebih detail dari sekedar pertanyaan benar tidaknya terjadi pencekikan dan penamparan seperti itu," lanjutnya.

Alifurrahman pun membeberkan kronologis terjadinya dugaan penamparan dan pencekikan Capres kepada Wamen di ruang rapat kabinet. 

"Lantas kenapa sampai terjadi kemarahan, pencekikan dan penamparan yang dilakukan oleh salah satu capres yang masih menjadi menteri itu. Gara-garanya menurut informan saya adalah capres ini marah dengan salah satu menteri," bebernya. 

Sebab, jelas Alifurrahman, ada satu pekerjaan yang tidak dibantu oleh kementerian terkait. 

"Jadi ada satu amanah dari presiden untuk si capres ini. Terus ini menjadi sebuah pekerjaan lintas kementerian. Tetapi kementerian terkait itu nggak bantuin. Sehingga program atau amanah yang diberikan oleh presiden kepada si capres ini akhirnya gagal," urainya. 

Program tersebut, masih kata Alifurrahman, kemudian dipertanyakan oleh presiden. Pada beberapa minggu lalu,  program itu ditertawakan banyak orang. 

"Gimana mau jadi capres lha wong dikasih satu kerjaan aja ngak bisa. Saya pernah bilang begitu ya," sebut Alifurrahman.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: