Menko Perekonomian Airlangga Hartarto: Pemerintah Indonesia Komitmen Nett Zero Emission 2060

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto: Pemerintah Indonesia Komitmen Nett Zero Emission 2060

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan remarks pada acara High-Level Dialogue on Sustainable Transport in ASEAN di Jakarta, Senin (4/09). --

Jakarta, FIN.CO.ID - Sebagai kekuatan ekonomi yang sedang berkembang pesat di Asia Tenggara, Indonesia memiliki peran penting dalam ekonomi global dengan PDB mendekati USD1,2 triliun dan pertumbuhan yang konsisten.

Selain itu, posisi strategis Indonesia dalam jalur perdagangan global dan keanggotaannya dalam G20 semakin menunjukkan peran penting Indonesia dalam perekonomian global. 

Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. 

“Sebagai bagian dari ekspansi besar dalam pengembangan infrastruktur, di bidang ekonomi hijau Pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai Nett Zero Emission pada tahun 2060. Kami telah menetapkan target untuk tahun 2050, di mana 309 dari 1.000 Metrik Ton Energi yang dihasilkan akan diproduksi melalui energi terbarukan, seperti Bioenergi, Hidro, Geotermal, dan Surya,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan remarks pada acara High-Level Dialogue on Sustainable Transport in ASEAN di Jakarta, Senin (4/09). 

Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. 

Pemerintah juga telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.

Negara-negara ASEAN telah sepakat untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasokan dunia.

KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo juga berhasil menghasilkan perjanjian kerja sama dengan negara-negara di wilayah ASEAN dan mengeluarkan Asean Leaders' Declaration on Developing Regional EV Ecosystem. 

Upaya Pemerintah terkait energi terbarukan juga difokuskan di Provinsi Kepulauan Riau melalui Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Utama di Batam-Bintan-Karimun (BBK). Diperkirakan bahwa di seluruh Provinsi Kepulauan Riau terdapat potensi pembangkit listrik tenaga terbarukan sekitar 30 GW. 

Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-Malaysia- Thailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari USD 57 miliar. 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Menteri Perhubungan RI, Wakil Menteri , Plt. Menteri 

“ASEAN adalah regional yang berorientasi ke depan melalui integrasi dengan berbagai model 

sistem dan ekosistem yang penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di ASEAN, 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: