KKIR Bubar Berubah Jadi Koalisi Indonesia Maju, Begini Respon Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar

KKIR Bubar Berubah Jadi Koalisi Indonesia Maju, Begini Respon Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.-Twitter/@cakiminNOW-

KKIR Bubar - Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bubar? KKIR kini sudah berubah menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).

KKIR yang awalnya hanya dihuni oleh Partai Gerindra dan PKB, berubah menjadi KIM karena ada 3 parpol baru anggota koalisi, yaitu PBB, PAN, dan Partai Golkar.

Berubahnya KKIR menjadi KIM diresmpon oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Dia menegaskan akan melaporkan perubahan KKIR menjadi Koalisi Indonesia Maju ke partai.

Prabowo Subianto, bakal calon presiden yang diusung oleh KKIR kini menjadi Koalisi Indonesia Maju, mengumumkan pergantian nama itu dalam rangkaian peringatan HUT Ke-25 PAN di Jakarta, Senin, 28 Agustus 2023 malam.

“Ya saya baru tahu tadi sama Pak Prabowo bahwa koalisinya jadi Koalisi Indonesia Maju. Tentu saya akan lapor ke partai bahwa perkembangannya sudah berubah. Berarti KKIR dibubarkan dong? Nah saya gak tahu. Saya akan melapor ke partai dulu,” kata Muhaimin selepas acara tersebut.

BACA JUGA:

Partai Gerindra dan PKB resmi membentuk KKIR dan menandatangani perjanjian yang disebut sebagai Piagam Sentul pada 13 Agustus 2022. Dalam piagam itu, salah satu poin perjanjian nama bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden ditentukan oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Dua partai itu telah mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024. Walaupun demikian, dua partai belum menyepakati nama bakal calon wakil presiden (bacawapres).

Kemudian, PAN dan Golkar pada 13 Agustus 2023 ikut mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden. Nama koalisi pun berganti menjadi Koalisi Indonesia Maju sebagaimana diumumkan Prabowo pada Senin malam (28/8).

Terkait kelanjutan Piagam Sentul, Muhaimin belum dapat memberikan komentar. “Makanya, saya baru dikasih tahu,” kata dia menjawab pertanyaan wartawan.

Dia mengatakan dirinya tidak mempunyai hak untuk setuju atau tidak setuju atas pergantian nama itu. Terlepas dari itu, Muhaimin menyampaikan dia berkewajiban menjelaskan perubahan tersebut kepada partainya, termasuk terkait kelanjutan Piagam Sentul.

“Yang penting saya harus mempertanggungjawabkan ke partai saya,” kata Muhaimin.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: