Musni Umar Bilang Lembaga Survei Tipu-Tipu: Mereka Dibayar Pemodal

Musni Umar Bilang Lembaga Survei Tipu-Tipu: Mereka Dibayar Pemodal

Eks Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.-Twitter/@musniumar-

Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar menilai, lembaga survei yang memaparkan hasil surveinya terkait Pilpres 2024, merupakan hasil survei tipu-tipu. 

"Lembaga survei dan hasil survei tipu-tipu" ujar Musni Umar dilansir fin pada Selasa 22 Agustus 2023.

Menurut Musni Umar, lembaga survei saat ini bukan saja untuk mencari keuntungan, tetapi juga sebgai sarana propaganda untuk memenangkan pasangan calon tertentu yang diinginkan.

"Saya menduga keras bahwa berbagai lembaga survei yang melakukan survei terutama calon presiden telah merangkap tidak saja mencari keuntungan, tetapi telah dijadikan sarana propaganda untuk memenangkan calon presiden yang diinginkan," kata Musni Umar. 

Musni Umar bilang, lembaga survei hanya hadir untuk kepentingan politik kelompok tertentu.


Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar.-Screenshot YouTube/Musni Umar-

Loyalis Anies ini mengatakan bahwa hasil survei yang diterbitkan tujuannya untuk mempengaruhi rakyat agar memilih calon presiden yang diinginkan pemilik modal dan pemegang kekuasaan. 

"Untuk kepentingan pemodal. Pemodal  mau menggelontorkan dana untuk mendukung seorang calon presiden yang bisa diajak kolaborasi untuk melanggengkan penguasaan ekonomi mereka," kata Musni Umar. 

Dia berujar, lembaga survei sekarang ini merupakan industri yang mencari keuntungan. Dalam rangka itu, lembaga survei berkolaborasi dengan pemilik modal. Pemilik modal bisa swasta bisa juga negara.  

"Pertanyaannya, mengapa pemilik modal mau cawe-cawe (turut campur tangan) memodali para lembaga survei. Jawabannya, untuk  mengarahkan rakyat agar memilih calon presiden yang bisa melanggengkan penguasaan mereka di bidang ekonomi," tuturnya. 

Begitu juga mereka yang berkuasa, lanjut Musni Umar, melalui aparatnya di duga terlibat cawe-cawe untuk mendanai lembaga survei. 

"Tujuannya untuk mempromosikan calon presiden yang bisa menjamin keberadaan mereka di dalam kekuasaan," katanya. 

Namun begitu, menurut dia, Lembaga Survei tidak bisa dihilangkan dari negara demokrasi. Musni Umar berharap lembaga survei bisa jujur soal mendanaan dan metodologi wawancaranya. 

"Bersikap jujurlah dengan menyebut siapa yang mendanai dan bagaimana metodologinya, siapa respondennya dan dimana? Ini menentukan kredibilitas suatu hasil survei. Dengan demikian, hasil survei tidak seperti yang disebut Rocky Gerung survei tipu-tipu, katanya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: