Kepala Distrik di Fakfak Papua Barat Dibunuh, Sekolah dan Kantor Dibakar, Gubernur: Segera Tangkap Pelakunya

Kepala Distrik di Fakfak Papua Barat Dibunuh, Sekolah dan Kantor Dibakar, Gubernur: Segera Tangkap Pelakunya

Salah satu bangunan yang dibakar dalam kerusuhan di Dogiyai Papua Tengah.-Humas Polda Papua-

Fakfak Papua Barat - Sebanyak 25 orang menganiaya Kepala Distrik Kramamongga Darson Hegemur hingga tewas dan membakar kantor distrik dan gedung SMPN Negeri 4 di Fakfak, Papua Barat.

Terkait peristiwa tragis tersebut Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw meminta aparat TNI/Polri segera menangkap para pelaku perusakan dan pembunuhan Kepala Distrik Kramamongga Darson Hegemur.

"Saya mengutuk tindakan keji pelaku yang menghilangkan nyawa kepala distrik dan membakar dua fasilitas umum. Dia (kepala distrik) anak asli daerah yang potensial," tegas Paulus Waterpauw, Kamis, 17 Agustus 2023.

Dia mengatakan saat ini aparat TNI/Polri sedang melakukan penyelidikan, dan diharapkan agar para pelaku segera ditangkap.

Peristiwa yang terjadi pada Selasa (15/8) malam sekira pukul 19.30 WIT tersebut menimbulkan trauma bagi sejumlah guru, aparatur pemerintahan distrik dan masyarakat sehingga memilih mengungsi untuk sementara waktu ke daerah terdekat.

"Jumat (18/8), saya, Kapolda Papua Barat, dan Pangdam XVIII/Kasuari akan berangkat ke Fakfak mengikuti pemakaman sekaligus meninjau lokasi kejadian," jelas Paulus Waterpauw.

Saat ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten Fakfak bersama aparat TNI/Polri sudah memberikan pemulihan trauma agar masyarakat bisa kembali ke lokasi masing-masing dan beraktivitas seperti semula.

Pemerintah juga berharap seluruh komponen masyarakat Kabupaten Fakfak berkontribusi memberikan informasi terkait keberadaan puluhan pelaku kepada aparat TNI/Polri.

"Selama ini Fakfak aman-aman saja. Saya tidak tahu apa motif pelaku, makanya saya imbau masyarakat bantu berikan informasi kepada aparat kepolisian," pesan Paulus.

Pembunuhan kepala distrik, kata dia, menjadi atensi khusus pemerintah daerah dan aparat penegak hukum agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali di kemudian hari.

Oleh sebabnya, pengungkapan kasus harus dilakukan hingga tuntas guna mengetahui latar belakang dari tindakan brutal puluhan OTK yang mengenakan penutup muka ketika beraksi.

"Apakah ini ada relevansi dengan tanggal 15 Agustus yang oleh sebagian pihak diperingati sebagai New York Agreement. Tentu perlu didalami, karena penting," ujar Paulus.

BACA JUGA:

Dalam kesempatan itu, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan pengamanan di Kabupaten Fakfak telah diperketat dengan adanya tambahan personel Polda sebanyak dua peleton dan satu SSK (satuan setingkat kompi).

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: