Tiga Hikmah Utama Berkurban di Idul Adha

Tiga Hikmah Utama Berkurban di Idul Adha

JAKARTA - Secara histrois, ibadah kurban bagi umat Islam memberikan pelajaran penting bahwa tidak ada korban manusia untuk kepentingan agama. Direktur Damar Institute H Muhammad Suaib Tahir mengatakan, Tuhan hanya menguji manusia untuk mengorbankan ego dan kepentingan pribadinya. "Semangat ini tentu menjadi cukup aktual ketika dikontektualisasikan dengan problem kebangsaan seperti radikalisme dan pandemi saat ini," kata Suaib, Selasa (20/7). Menurut dia, peringatan Idul Adha ada tiga hikmah utama yang dapat dipetik, yaitu diajak mengenang betapa ketaatan Nabi Ibrahim AS ini tiada tandinganya. Betul-betul totalitas dalam menjalankan perintah Allah SWT termasuk kesiapan untuk mengorbankan segala yang dimiliki. "Yang kedua, Idul Adha merupakan momentum yang sangat berharga untuk kembali merefleksikan diri sejauh mana ketaatan kita kepada Allah SWT melalui kesediaan kita untuk mengeluarkan sedikit dari apa yang kita miliki untuk kepentingan bersama (berkurban),” ujar Suaib. Selanjutnya, ia mengatakan bahwa yang ketiga adalah bagaimana kita menghidupkan syiar-syiar agama yang telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW sebagai wujud solidaritas kita sesama manusia. Seperti berbagi antarsesama di tengah tengah situasi seperti pandemi sekarang ini, di mana dituntut untuk menunjukkan kebersamaan dan meninggalkan sifat-sifat yang egois. "Ada tiga sosok yang patut kita renungkan pada peristiwa Hari Raya Idul Adha ini, yaitu Siti Hajar yang menerima perintah suaminya, Nabi Ibrahim AS yang telah mengorbankan anak kesayangannya, yakni Nabi Ismail AS yang dengan sabar dan patuh kepada orang tuanya,” terangnya. Suaib menyebut, bahwa ketiga sosok ini sungguh telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi umat manusia setelahnya, sehingga hikmah yang dapat dipetik dari tiga sosok yang mulia ini bahwa pengorbanan atas sifat-sifat egoisme akan membuahkan hasil yang sangat luar biasa bagi kehidupan manusia di kemudian hari. ”Apa yang dilakukan oleh ketiga sosok yang mulia ini semestinya menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua umat Islam bahwa betapa pengorbanan itu sangatlah penting untuk kepentingan hidup manusia,” tuturnya. Apalagi, di tengah situasi pandemi COVID-19 yang melanda negeri ini sekarang, sudah sepatutnya membuang sifat-sifat egoisme dan mengedepankan solidaritas antara sesama untuk saling membantu dan tolong menolong serta gotong royong. Apa yang diperintahkan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim sesungguhnya hanyalah ujian bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Oleh karenanya Allah menggantikannya dengan seekor domba dari surga. ”Langkah ini menunjukkan betapa Allah SWT menempatkan nyawa manusia itu sebagai yang utama dalam diri seseorang. Oleh karenanya agama mengajarkan bahwa menyelematkan jiwa manusia adalah satu tujuan syariat,” tandasnya. (khf/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: