Opini Tiktokers Dibantah Elemen Pemuda Pantura Tangerang, Desak Minta Maaf

fin.co.id - 14/06/2023, 09:42 WIB

Opini Tiktokers Dibantah Elemen Pemuda Pantura Tangerang, Desak Minta Maaf

Opini Tiktokers di Bantah Elemen Pemuda Pantura Tangerang, Ilustrasi: Pexels dari PIxabay

TANGERANG - Elemen pemuda Pantura Kabupaten Tangerang membantah tudingan video tiktok dari akun @rakyatgenz yang belakangan viral menuding wilayah di pantura tertindas adanya mega proyek pengembang.

Aktivis mahasiswa Teluknaga Abdul Mukti menegaskan video tiktok yang berjudul Kaum Tertindas Kabupaten Tangerang membahas sengketa lahan Pantai Indah Kapuk 2 hingga pungli dan mafia itu tidak akurat dan tendensius terkesan memframing buruk di wilayah Pantura Kabupaten Tangerang.

"Orang yang berbicara di video platform tiktok diketahui bernama Putra Aji Sutaji ini kayak kurang literasi dan sumber yang disajikan tidak akurat dan juga tendensius, bicara seolah paling benar saja. Secara tidak langsung hanya bikin framing buruk atas kemajuan pembangunan di Pantura Kabupaten Tangerang," ujar Abdul Mukti kepada wartawan, Selasa (13/5/2023).

Pengurus Forum Aksi Mahasiswa Tangerang ini memastikan tuduhan-tudahan yang sampaikan oleh Putra Aji Sutaji melalui platfom media sosial tidak benar adanya. 

Mukti katakan, era digitalisasi komunikasi dan informasi memang membuat demokrasi semakin berkembang. Namun, penyampaiannya mesti bersifat data yang kredibel dan bisa dipertanggung jawabkan.

"Bro Putra Aji ini kan kalau dilihat kata-katanya lebih condong opini dia saja yang menampilkan judul berita media massa dan komentar sepihak tidak kroscek secara utuh ke lapangan cuma asal bunyi. Saya duga ni orang bukan orang pantura nih, jadi serampangan bicaranya," ujarnya.

Dirinya berharap, Tiktokers bernama Putra Aji Sutaji meminta maaf secara terbuka atas penyampaian yang dinilai merugikan masyarakat Pantura Kabupaten Tangerang.

"Bahaya ini, pernyataannya kontradiktif sama realita. Harus segara minta maaf itu orang sudah mencoreng nama baik Kabupaten Tangerang khususnya Pantura," kata Mukti.

Koordinator Gerakan Mile-Zilenial Tangerang (Gemilang) Irfan Maulana berpendapat tiktokers akun @rakyatgenz asal bunyi mempersoalkan wilayah di Kabupaten Tangerang terkhusus di pantura.  Sehingga, kata dia capaian yang didapat hanya viral tapi hoax.

"Numpang tenar dia, asal bunyi bicaranya kalau kritis by data dong terjun langsung validasi kelapangan. Seperti itu kan jadinya cuma numpang viral tapi omongannya hoax, fitnah kepada pemerintah daerah, aparat penegak hukum, warga pantura dan pihak swasta," ujarnya.

Pemuda berprofesi konsultan hukum asal Mauk ini menilai,  penyampaian tiktokers itu di area tebi jurang yang bisa membuat terjatuh.

"Artinya penyampaian opini dia di media sosial berikut data-data judul berita disajikan belum teruji kebenarannya bisa tersandung hukum melanggar UU ITE," pungkasnya.

Irfan mengungkap dirinya sebagai aktivis mahasiswa kritik atau menyampaikan aspirasi kepada pemerintah didahulukan kajian yang matang. 

"Jadi tidak sembarangan, kita kritis kepada pemerintah tapi tabayun kita kroscek dan terjun langsung dahulu ke lapangan. Apalagi ini penyampaian opini melalui video di media sosial sok kritis tapi pakai informasi hoax jadi ikut menebar hoax," ujarnya.

Sementara,  mengutip bicara tiktokers akun @rakyatgenz diketahui bernama Putra Aji Sutaji membahas Kabupaten Tangerang dengan Judul Kaum Tertindas Kabupaten Tangerang.

Admin
Penulis