Jamaah Calon Haji Dilarang Bawa Jimat ke Arab Saudi, BERBAHAYA - Para jamaah calon haji yang akan berangkat ke Arab Saudi dilarang membawa jimat dari Tanah Air.
Sebab hal itu sangat fatal dan berbahaya bagi calon jamaah haji sendiri.
Peringatan tersebut disampaikan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.
Konjen RI Eko Hartono mengatakan jamaah calon haji yang membawa jimat ke Tanah Suci akan bisa dikenakan pasal sihir oleh aparat penegak hukum Arab Saudi.
BACA JUGA:
- Menag: Pelunasan Biaya Haji 2023 Sudah 100 Persen Lebih
- Tuntunan Lengkap Ibadah Haji dan Umrah Lengkap dengan Videonya Resmi Kemenag
"Jamaah jangan sampai bawa jimat. Itu bisa kena pasal sihir di Saudi. Hukumannya berat. Ini agar diperhatikan," katanya saat Rapat Koordinasi dengan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Kantor Urusan Haji KJRI Jeddah, Minggu, 21 Mei 2023.
Dia pun meminta jamaah calon haji agar tidak membawa peluru atau senjata tajam, karena selain dilarang juga berpotensi ditahan oleh pemerintah setempat.
"Jangan juga membawa peluru. Ada pengalaman WNI bermasalah karena membawa satu peluru. Bisa saja satu peluru itu tidak sengaja dibawa, namun Saudi sangat ketat dalam aturan ini. Dia (pembawa peluru) bahkan sempat ditahan sampai tiga bulan," katanya.
Persoalan pelindungan jamaah lainnya terkait dengan pencekalan, Konjen RI mengingatkan Saudi memberlakukan masa cekal 10 tahun.
BACA JUGA:
- Video Lengkap Cara Cara Berpakaian Ihram Pria dan Wanita yang Benar, Resmi Kemenag
- Doa Doa Ibadah Haji dalam Bahasa Arab dan Latin serta Artinya
Sehingga warga yang pernah dideportasi atau dicekal, tidak bisa masuk ke Saudi sebelum melewati masa 10 tahun.
"Masa cekal juga berlaku bagi jamaah umrah dan haji. Jamaah perlu diinfo kalau pernah dicekal dan dideportasi, pastikan kejadian itu sudah lebih 10 tahun. Saudi makin ketat," katanya.
Eko Hartono juga meminta jamaah untuk tidak mengambil gambar atau foto objek-objek yang dilarang seperti guest house atau istana Raja yang ada di dekat Masjidil Haram.
"Jamaah juga agar jangan sembarangan membuat konten negatif saat berada di Masjidil Haram lalu diunggah di media sosial, misal pengalaman kehilangan sandal padahal lupa meletakkannya lalu dibuat konten video. Ini juga bisa bermasalah," katanya.
BACA JUGA: