Napak Tilas Perjalanan Perkembangan Telekomunikasi di Indonesia

Napak Tilas Perjalanan Perkembangan Telekomunikasi di Indonesia

Napak Tilas Perjalanan Perkembangan Telekomunikasi di Indonesia--

JAKARTA - Tidak dapat dipungkiri pandemi Covid-19 mendorong percepatan digitalisasi di segala sektor di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali sektor industri telekomunikasi yang turut mengalami perkembangan pesat dalam tiga tahun terakhir dengan hadirnya beragam inovasi teknologi digital untuk menciptakan pengalaman pelanggan terbaik.

Di tahun 2023, perkembangan industri telekomunikasi semakin menitikberatkan pada inovasi teknologi digital yang diharapkan dapat memudahkan aktivitas pelanggan.

Sebut saja teknologi 5G, Artificial Intelligence, Cloud, serta keamanan siber yang tengah menjadi primadona teknologi digital. Di Indonesia sendiri, banyak perusahaan telekomunikasi yang tengah berupaya semakin mendalami teknologi tersebut.

 BACA JUGA:Telkom Segera Integrasikan IndiHome ke Telkomsel

Perkembangan pesat tersebut tentu tidak terlepas dari sejarah hadirnya telekomunikasi dunia, di mana 17 Mei 1969 diperingati sebagai Hari Telekomunikasi dan Informasi Masyarakat Sedunia atau World Telecommunication and Information Society Day.

Hal ini berawal dari pembentukan International Telegraph Union yang selanjutnya menjadi International Telecommunication Union (ITU), yang fokus pada aspek telekomunikasi dan teknologi informasi.

Dilansir dari situs International Telecommunication Union, hari telekomunikasi internasional tahun ini mengangkat tema “Empowering the least developed countries through information and communication technologies” atau “Memberdayakan negara-negara berkembang melalui teknologi informasi dan komunikasi.

Tema ini dipilih tentunya tidak lepas dari harapan untuk mendorong terwujudnya pemerataan akses yang adil dan inklusif.

Di Indonesia sendiri, perkembangan telekomunikasi diawali dengan penggunaan telegraf sebagai alat komunikasi pada tahun 1855.

Saluran telegraf pertama dibuka pada tanggal 23 Oktober 1856 oleh Pemerintah Hindia Belanda, berupa telegraf elektromagnet yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor).

Tiga dekade berselang, pada 1882, hubungan telepon lokal digunakan pertama kali, tepatnya tanggal 16 Oktober 1882.

Sejak saat itu kemunculan telepon mulai menyaingi layanan pos dan telegraf. Hadirnya telepon membuat masyarakat kian memilih untuk menggunakan teknologi baru ini, terlebih dengan banyaknya perusahaan swasta menyelenggarakan bisnis telepon untuk masyarakat.

Seiring perkembangan telekomunikasi yang pesat, Jawatan PTT yang mengelola operasional pos, telegraf, dan telepon turut mengembangkan bisnisnya dengan melakukan beberapa kali perubahan nama dan pemisahan bisnis. Pada 1965, berdasarkan PP No. 30 tanggal 6 Juli 1965 dilakukan pemisahan industri pos dan telekomunikasi dalam PN Postel, PN Pos dan Giro, serta PN Telekomunikasi. 

Melalui pemisahan ini, setiap perusahaan dapat fokus untuk mengelola portofolio bisnisnya masing-masing. Terbentuknya PN Telekomunikasi ini menjadi cikal-bakal Telkom saat ini.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: