PAN Ditanya Capres Dukung Siapa, Zulhas Sebut Koalisi Anies Sedang 'Goyang'
Partai Amanat Nasional (PAN) belum menentukan sikap politik siapa bakal calon presiden yang akan diusung dan didukung.
Diketahui Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) telah menentukan dukungan capres kepada Ganjar Pranowo.
"Yah, tentu nanti akan dilanjutkan dengan pertemuan partai politik antarketua partai, antar capres," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Rabu 3 Mei 2023.
"Tetapi garis besarnya itu, kita melanjutkan komitmen kebangsaan untuk kemajuan NKRI," sambungnya.
BACA JUGA: Ngotot Maju Pilpres, Prabowo: Saya Tak Menyerah Meski Diejek
Zulhas melanjutkan, sudah terlihat ada tiga bakal capres yang tampil ke permukaan seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang telah didukung beberapa partai politik.
"Capres ini sudah kelihatan, ada tiga. Ada Anies (diusung) Nasdem, PKS, Demokrat, tapi lagi begini (goyang), "kata Zulhas sembari menggoyangkan tangannya menjawab pertanyaan wartawan.
"Sudah diumumkan juga Ganjar dengan PPP, yang belum itu kita. KIB itu ada tiga (PPP, PAN, PPP). PAN dan Golkar belum (tentukan capres). Satu lagi, KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya) yaitu Gerindra dan PKB, ini juga belum. Koalisinya oke, tapi pasangannya belum cocok," ungkap dia.
Menurutnya, menentukan capres dan cawapres tidak mudah karena berbagai kepentingan yang dinamis dan irama politik terus bergerak.
BACA JUGA: Jadwal Tahapan Pemilu 2024 dan Jika Pilpres Terjadi Dua Putaran
Selain itu, Partai Golkar telah jauh hari menentukan Capres-nya (Airlangga Hartarto) pada hasil Musyawarah Nasional (Munas), sehingga keputusan menentukan usungan dan dukungan harus melalui mekanisme partai masing-masing.
"Jadi nggak mudah memang ini. Oleh karena itu, hari-hari ini, partai-partai (belum menentukan). Karena Golkar ada hasil Munas juga menekankan harus jadi capres, paling kurang cawapres. Cuman kan nggak mudah, kita mau tapi orang tidak mau, itu kan repot," ungkap Menteri Perdagangan RI ini menekankan.
Meski begitu, kata Zulhas, dinamika politik akan terus berkembang dan semakin cair. Walaupun nantinya muncul keadaan terpaksa pada momen tertentu sehingga PAN mau tidak mau akan menentukan sikap politiknya, tapi sejauh ini belum ditentukan.
"Ada yang mau, tapi kita yang nggak mau, sampai nanti keadaan terpaksa. Kalau terpaksa, yah lain lagi, tunggu keadaan terpaksa itu, nunggu waktu mepet. Oleh karena itu, kita tidak usah terburu-buru seperti teman kita PPP, kita lihat aja nanti," tutur Zulhas mengungkapkan.