Fakta Naruto: Jurus Taju Kage Bunshin Termasuk Jutsu Terlarang, Ini Jawabannya
Naruto: Jurus Kagebunshin no Jutsu--Naruto pedia
Fakta Naruto: Jurus Taju Kage Bunshin Termasuk Jutsu Terlarang, Ini Jawabannya - Berikut ini akan mengulas fakta Anime Naruto mengenai jurus Taju Kage Bunshin termasuk jutsu terlarang.
Kagebunshi no jutsu yang artinya jurus seribu bayangan merupakan jurus ikonik yang dimiliki oleh Uzumaki Naruto. Jurus ini pertama kali dimunculkan pada episode pertama anime Naruto.
Saat itu Naruto diperintah Mizuki untuk menculik sebuah gulungan milik Hokage yang berisikan jurus terlarang. Setelah berhasil mendapatkannya, Mizuki mengkhianati Naruto dan akan membunuhnya.
Iruka berhasil menyelamatkan Naruto dari Mizuki walau harus tertusuk shurikken.
Naruto yang marah melihat guru Iruka terluka, ia mampu jurus seribu bayangan dari gulungan tersebut, lalu Mizuki dibuat babak belur oleh Naruto.
Namun apakah kalian tahu selama ini jika jurus kage bunshin no jutsu merupakan jurus terlarang yang dapat membahayakan bagi penggunanya.
Maka dari itu bagi kalian penasaran simak artikel yang dilansir dari akun Instagram @narutoboruto.id
BACA JUGA:Fakta One Piece: Begini Sistem Bounty Cross Guild yang Memberi Harga Buronan ke Angkatan Laut
BACA JUGA:Fakta One Piece: Muncul di Chapter 1080, Begini Kisah Aokiji Jadi Kru Yonkou Bajak Laut Blackbeard
Taju Kage Bunshin No Jutsu
Kage Bunshin no Jutsu alias jurus seribu bayangan pertama kali dikembangkan oleh Tobirama Senju alias Hokage Kedua sekaligus adik dari Hashirama Senju, sang Hokage Pertama.
Tobirama memang dikenal sebagai shinobi yang jenius. Sebab, dia dikisahkan menciptakan banyak jutsu unik lain, salah satunya jurus seribu bayang.
Perbedaan Kage Bunshi no Jutsu dan Bunshin no Jutsu
Kalian harus tahu mengeai perbedaan jurus tersebut walau mampu membuat bayangan. Kage Bunshin no Jutus adalah jurus yang lebih tinggi, dengan tingkatan lebih sulit.
Jutsu ini penggunanya akan menciptakan satu atau lebih bayangan dari dirinya. Kage bunshin no jutsu memiliki zat atau isi di dalam bayangannya, karena chakara dari penggunanya dialokasikan atau di bagi ke bayangannya.
Sumber:
