Koalisi Besar Gabungan KIB dan KPP Semakin Santer, Golkar: Makin Besar Makin Baik

Koalisi Besar Gabungan KIB dan KPP Semakin Santer, Golkar: Makin Besar Makin Baik

Para petinggi dari delapan partai politik saat foto bersama sebelum pertemuan yang membahas sistem proporsional tertutup dalam Pemilu 2024 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2023). ANTARA/Syaiful Hakim--

Koalisi Besar Gabungan KIB dan KPP Semakin Santer, Golkar: Makin Besar Makin Baik

Wacana koalisi besar yang merupakan gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) semakin mencuat.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut, wacana koalisi besar yang sempat dikemukakannya yakni antara KIB dengan KPP memerlukan pembahasan yang matang.

BACA JUGA:Eks Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum Bulan Depan Bebas dari Penjara

Hanya saja, Airlangga menampik anggapan jika koalisi besar itu semata-mata perkara meleburkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP.

KIB merupakan koalisi yang dibangun Golkar bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sedangkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) digawangi Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Ini bukan lebur-leburan. Kalau lebur-lebur kayak cendol aja. Jadi, kami perlu pembahasan lebih matang," kata Airlangga, Selasa 28 Maret 2023.

BACA JUGA:Koalisi Perubahan untuk Persatuan Resmi Dibentuk, NasDem Demokrat dan PKS Sepakat Kerja Sama

Airlangga menegaskan kembali bahwa koalisi partai politik makin membesar akan makin baik.

Airlangga juga meyakini bahwa koalisi dengan skala besar sangat mungkin untuk diwujudkan.

"Saya bilang kami akan mendorong yang namanya koalisi besar. Koalisi besar itu 'kan sangat memungkinkan, nah, tentu lebih besar lebih baik," katanya.

Di sisi lain, Airlangga juga menegaskan bahwa dirinya dan Golkar masih memiliki KIB untuk menanggapi komentar yang beredar bahwa mereka sebaiknya bergabung ke KPP.

BACA JUGA:PDIP Maju Tanpa Koalisi di Pemilu 2024? Pangi: Gengsi Politik Juga

"'Kan kami sudah punya KIB. Golkar sudah punya KIB," ujar Airlangga.

Wacana perihal koalisi besar pertama kali dikemukakan oleh Airlangga selepas menghadiri acara buka puasa bersama Partai NasDem pada hari Sabtu (25/3).

Menurut Airlangga, saat itu koalisi besar memberikan keuntungan bagi Indonesia, bahkan dia juga memberi isyarat agar khalayak menunggu kabar lebih lanjut perihal wacana itu.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia pada hari Senin (27/3) mengaku bahwa mantan Ketum Golkar 2004—2009 Jusuf Kalla memberi arahan agar KIB bergabung dengan KPP.

BACA JUGA:Mesin Politik PDIP Lambat Jika Maju Tanpa Koalisi di Pemilu 2024

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada tanggal 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI.

Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: