Calon Investor Wajib Tahu, Ini Perbedaan Saham Dengan Reksadana

Calon Investor Wajib Tahu, Ini Perbedaan Saham Dengan Reksadana

Ilustrasi pergerakan saham IHSG. FOTO: Pexels--

Instrumen reksadana terbagi atas beberapa jenis, antara lain reksadana saham, reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang dan lain sebagainya. 

Setiap jenis reksadana mempunyai potensi keuntungan yang berbeda-beda, semakin tinggi risikonya, semakin tinggi pula potensi keuntungannya. 

Karena dana dikelola oleh manajer investasi, maka akan dikenakan biaya untuk agen pengelola tersebut. Selain itu, biasanya juga akan dikenakan potongan setiap melakukan penarikan dana. 

BACA JUGA:Bursa Efek Indonesia Targetkan Peningkatan Investor Tahun 2023

BACA JUGA:Luhut: Semua Produsen Mobil Listrik Telah Berinvestasi di Indonesia

2. Progress Perjalanan Investasi 

Perbedaan saham dan reksadana yang kedua, dilihat dari progress perjalanan investasinya. Kedua instrumen ini memiliki perbedaan yang mencolok dari progress-nya, karena pengelolaan keduanya berbeda.

Progres Perjalanan Investasi di Saham Dalam instrumen saham, investor harus mengetahui dua metode atau cara menganalisa suatu saham. 

Dua metode analisa tersebut, adalah analisa teknikal dan analisa fundamental. Analisa teknikal adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk memprediksi tren suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar periode sebelumnya (historikal), terutama pergerakan harga dan volume. 

Sedangkan analisa fundamental merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada fundamental bisnis suatu perusahaan yang menitikberatkan pada rasio keuangan perusahaan dan kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan tersebut. 

BACA JUGA:Penambangan Bitcoin Sulit Didapatkan, Indodax: Bitcoin Halving Day Pengaruhi Harga Bitcoin

BACA JUGA:Fintech Tanifund Diendorse Pejabat Publik Malah Gagal Bayar, Investor Dirugikan Rp14 Miliar

Analisa fundamental biasa digunakan untuk membuat keputusan berinvestasi jangka panjang. Analisa fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisis yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan. 

Sementara analisa teknikal biasa digunakan para trader dalam hal memutuskan kapan harus membeli atau menjual suatu saham dalam waktu yang tidak lama atau dengan kata lain investasi jangka pendek. 

Motivasi investor maupun calon investor dalam belajar saham tidak lain adalah ingin merasakan manisnya keuntungan atau profit yang bisa dihasilkan dari efek ekuitas ini.

Perlu diingat, imbal hasil tinggi tentu diiringi dengan risiko tinggi pula. Artinya, dengan berinvestasi saham, kita bisa dalam waktu singkat meraih untung berlipat. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: