Puncak Arus Mudik Lebaran 21 April 2023, Pergerakan Masrayakat Diprediksi 123,8 Juta Orang

Puncak Arus Mudik Lebaran 21 April 2023, Pergerakan Masrayakat Diprediksi 123,8 Juta Orang

Ilustrasi kepadatan di KM 57 Tol Jakarta Cikampek-ist-net

Puncak Arus Mudik Lebaran 21 April 2023, Pergerakan Masrayakat Diprediksi 123,8 Juta Orang

Pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2023 diprediksi bisa mencapai 123,8 juta orang yang melakukan perjalanan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT).

Jumlah pergerakan orang selama Lebaran 2023 tersebut meningkat 14,2 persen jika dibandingkan dengan prediksi masa libur Lebaran tahun 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang.

BACA JUGA:Mudik Gratis 2023 Daia Dapat THR Rp1 Juta Dibuka, Ini Link dan Cara Pendaftaran Daia Mudik Asyik

Sedangkan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 atau pada tanggal 21 April 2023, di mana diprediksi terjadi pergerakan sebesar 14,3 persen (17,7 juta orang). P

eningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3  atau 19 April 2023.

Untuk puncak arus balik, diperkirakan terjadi pada H+2 atau 25 April 2023 dan diprediksi pergerakan yang masih cukup tinggi hingga H+3 atau 26 April 2023.

"Melihat potensi pergerakan masyarakat yang begitu tinggi pada masa mudik tahun ini, kami bersama pemangku kepentingan terkait akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi," kata Budi Karya, Selasa 7 Maret 2023.

BACA JUGA:Mudik Gratis Kereta Api 2023 Dibuka, Jadwal Keberangkatan Mulai 11-15 April 2023

Antisipasi mudik lebaran 2023 tersebut baik berupa penyiapan sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan dan manajemen rekayasa lalu lintas.

Harapannya, agar penyelenggaraan mudik Lebaran 2023 bisa dapat berjalan dengan selamat, aman, dan terkendali.

Budi menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik Lebaran 2023.

Salah satunya sudah tidak diberlakukan PPKM dan memasuki masa pra-endemi atau mendekati normal pasca pandemi COVID-19.

BACA JUGA:Mudik Gratis 2023 Hyundai Dapat THR Rp20 Juta Dibuka, Ayo Ikut Mudik Gratis DiantarSangBintang

Ada juga faktor perekonomian yang semakin membaik, tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, hingga persepsi positif angkutan Lebaran 2022 lalu.

"Penanganan arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini sangat menantang. Maka itu kami telah menyiapkan langkah antisipasi sejak awal tahun. Selain itu, evaluasi dari penyelenggaraan mudik serta Natal dan tahun baru sebelumnya menjadi bekal penting sebagai pelajaran agar tahun ini bisa lebih baik lagi," ujarnya pula.

Berdasarkan hasil survei tersebut, Menhub menyebutkan, asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang.

Adapun lima daerah asal pemudik terbanyak, yaitu Jawa Timur 17,1 persen (21,2 juta orang), Jawa Tengah 15,1 persen (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8 persen (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14,9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6 persen (4,4 juta orang).

BACA JUGA:Pendaftaran Mudik Gratis BUMN Sudah Dibuka, Cek Di Sini Persyaratan dan Link Daftarnya!

Sementara, lima daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi, yaitu Jawa Tengah 26,45 persen (32,75 juta orang), Jawa Timur 19,87 persen (24,6 juta orang), Jawa Barat 16,73 persen (20,72 juta orang), Jabodetabek 6,52 persen (8,07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78 persen (5,9 juta orang).

Selanjutnya, untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda darat, yaitu mobil pribadi 22,07 persen (27,32 juta orang), sepeda motor 20,3 persen (25,13 juta orang), bus 18,39 persen (22,77 juta orang), kereta api antarkota 11,69 persen (14,47 juta orang), dan mobil sewa 7,7 persen (9,53 juta orang).

Kemenhub menjelaskan survei itu dilakukan secara daring (online), dimana mulai dari perencanaan dan analisis hasil surveinya dilakukan bekerja sama dengan kalangan akademisi dan pakar transportasi.

Pelaksanaan survei telah memperhatikan berbagai faktor, antara lain sosiologis, ekonomi, budaya, dan dinamika yang terjadi di masyarakat serta perubahan kebijakan dan regulasi terkait dengan penanganan kondisi COVID-19 yang semakin membaik.

Hasil survei tersebut menjadi dasar dan masukan penyiapan rencana operasi penyelenggaraan angkutan Lebaran 2023 yang dilakukan Kemenhub, kementerian/lembaga, dan juga pihak terkait lainnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: