Daftar Menu Makanan untuk Menghindari Obesitas mulai Sarapan hingga Makan Malam

Daftar Menu Makanan untuk Menghindari Obesitas mulai Sarapan hingga Makan Malam

Makanan Sehat -Frisian Flag-Frisian Flag

Daftar Menu Makanan untuk Menghindari Obesitas mulai Sarapan hingga Makan Malam - Contoh menu makan mencegah terjadinya obesitas dibagikan pakar gizi Mochammad Rizal.

Menu makan untuk mencegah obesitas ini menerapkan pembagian porsi santapan sehat dan seimbang.

Rizal menerangkan, menu pada pagi hari bisa terdiri dari nasi putih satu sendok, telur dadar dua butir dengan minyak sedikit, oseng tempe dan cah sayur.

BACA JUGA:Segudang Manfaat Bawang Putih Mentah, Iris Dulu sebelum Dikunyah

Siang harinya, menu makan yang disarankan bisa berupa nasi putih satu sendok dan sayur asam satu mangkok.

Kemudian, untuk lauk pilih yang tidak digoreng seperti pepes tahu.

Bisa juga memakan buah yang memiliki kandungan air tinggi seperti jeruk dan jambu air menjelang makan siang.

Pada sore hari, Rizal mencontohkan menu berupa camilan buah atau susu.

BACA JUGA:Daftar Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Penderita Maag

"Jika ingin berolahraga bisa mengonsumsi sumber energi yang mengandung gula, misal roti," kata dia.

Sementara menu pada malam hari yakni nasi putih satu sendok atau mi instan, dada ayam direbus atau dibakar (cara masak lainnya yang bukan digoreng), lalapan satu mangkok dan sambal.

Rizal mengingatkan orang-orang memastikan porsi makanan yang dikonsumsi tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Merujuk anjuran Kementerian Kesehatan, orang-orang bisa membagi piring menjadi tiga bagian.

Ketiga bagian ini yaitu setengah isi piring diisi oleh sayuran dan buah, seperempat isi piring diisi oleh protein seperti daging, telur atau ikan serta seperempat lainnya diisi oleh sumber karbohidrat seperti nasi, mi atau roti.

BACA JUGA:Cara Menghilangkan Jerawat, Alami dan tanpa Bekas

Tak hanya soal pola makan, gaya hidup sehat lainnya juga berperan mencegah obesitas yakni berolahraga 150 menit per minggu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan orang-orang berolahraga minimal 150 menit per minggu dengan intensitas sedang hingga rendah.

“Penting bagi masyarakat untuk memilih jenis olah raga yang seimbang, seperti mengombinasikan latihan aerobik dan angkat beban agar massa otot dan lemak tetap seimbang dalam tubuh untuk mencapai berat badan yang ideal,” jelas Rizal.

Rizal lalu merekomendasikan orang-orang meningkatkan hormon dopamin dengan melakukan aktivitas menyenangkan. Menurut dia, faktor psikologis memengaruhi peningkatan risiko obesitas.

BACA JUGA:Manfaat Air Kelapa Bisa Hilangkan Ruam Campak? Ternyata Cuma Mitos, Ini Penjelasan Dokter

“Stres bisa menghasilkan hormon kortisol yang memicu penumpukan lemak dan keinginan makan berlebihan," tutur Rizal.

Untuk mengatasi stres, sambung dia, masyarakat cenderung mengonsumsi gula secara berlebih untuk meningkatkan hormon dopamin, namun hal tersebut justru meningkatkan risiko obesitas.

Untuk mengganti asupan gula berlebih, masyarakat bisa melakukan berbagai aktivitas menyenangkan untuk meningkatkan hormon dopamin secara alami, seperti berjalan kaki di taman hingga mendatangi tempat wisata.

Selain menerapkan gaya hidup sehat, Rizal juga menyarankan orang-orang berkonsultasi dengan ahli gizi secara berkala.

BACA JUGA:Bekasi Coffe Week 2023 Kembali Hadir Membawa Keseruan dan Ilmu Bagi Penikmat Kopi Khas Nusantara

Dia merekomendasikan mereka dengan obesitas rutin berkonsultasi dengan ahli gizi setiap satu hingga dua minggu selama tiga hingga enam bulan.

"Ahli gizi akan memantau penurunan berat badan, menilai apakah penurunan terlalu cepat atau tidak, serta memastikan apakah yang hilang adalah lemak atau massa otot,” jelasnya.

Selain itu, ahli gizi juga akan memantau kadar kolesterol, asam urat dan gula darah, serta membantu memantau kebiasaan makan untuk menjaga pola makan yang sehat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada 2021 terdapat lebih dari satu miliar orang dewasa di seluruh dunia mengalami kelebihan berat badan dan 650 juta di antaranya mengalami obesitas.

BACA JUGA:Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi, Kenali Pantangan dan Ubah Lifestyle Anda

Sementara itu, di Indonesia, menurut data Kementerian Kesehatan jumlah orang obesitas di Indonesia mencapai 21,8 persen dari total populasi atau meningkat dari 14,8 persen pada tahun 2013.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: