Soal Aliran Sesat di Cisoka Tangerang, Begini Penjelasan MUI Setempat

Soal Aliran Sesat di Cisoka Tangerang, Begini Penjelasan MUI Setempat

Tangkap Layar Video Amatir Ritual Aliran Sesat di Kabupaten Tangerang --Istimewa

Soal Aliran Sesat di Cisoka Tangerang, Begini Penjelasan MUI Setempat - Kelompok Aliyudin di Cisoka, Kabupaten Tangerang, terindikasi menganut paham aliran sesat dalam ritual yang viral di media sosial (medsos).

Namun, dari hasil analisis Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang, apa yang dilakukan oleh Aliyudin dan kelompoknya bukan kriteria aliran sesat.

BACA JUGA:Ajaran Aliran Sesat Gegerkan di Kabupaten Tangerang

"Hal yang terjadi di cisoka, setelah dimintai keterangan, keyakinan mereka tidak terdapat dalam salah satu dari 10 kriteria aliran sesat yang ditetapkan MUI," kata Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang, KH Nur Alam kepada FIN, Jumat 17 Februari 2023. 

Meski begitu, menurut MUI, praktik dzikir dan tawasul yang dilakukan oleh Aliyudin salah kaprah dan tidak biasa. Sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat. 

MUI, lanjut dia, dalam menetapkan suatu aliran sesat atau bukan ada SOP nya. Yang mana, setelah ada laporan dan diinvestigasi akan dikaji oleh komisi kajian dan fatwa.

"Baru kemudian diputuskan dalam sidang komisi fatwa," terangnya.

BACA JUGA:Begini Penampakan Rumah Diduga Tempat Aliran Sesat di Tangerang, Ada Dupa dan Lilin di Atas Candi

Ditanya soal adanya anjing berwarna hitam dalam ritual tersebut, menurut pengakuan yang bersangkutan, dia  hanya sekedar suka memelihara hewan itu. 

"Menurut pengakuannya, tidak ada sesuatu yang lebih tentang anjingnya. Diakui najisnya binatang tersebut, hanya karena dia suka aja pelihara anjingnya," tuturnya. 

"Makanya dia bawa kemana-mana (anjingnya) sampe ikut dzikir segala. Ini lah yang bikin resah, ada kuburan buatan yang menurut dia untuk lebih ingat mati, sambungnya.  

KH. Nur Alam menambahkan, secara umum hal seperti ini biasanya terjadi. 

BACA JUGA:Makam Ritual Diduga Sesat di Tangerang Hanya Replika, Keluarga: Anjingnya Pun Titipan Punya Orang Cirebon

Disebabkan oleh beberapa faktor bisa karena psikologis dan pergeseran nilai atau norma yang jauh dari agama. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rikhi Ferdian

Tentang Penulis

Sumber: