Ramai-ramai Tentang IPO Pertamina Geothermal Energy, Marwan Batubara: Privatisasi Jelas Merugikan Negara!

Ramai-ramai Tentang IPO Pertamina Geothermal Energy, Marwan Batubara: Privatisasi Jelas Merugikan Negara!

Koalisi Rakyat Menolak Privatisasi BUMN yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, secara tegas menyuarakan penolakan-Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID-

Ramai-ramai Tentang IPO Pertamina Geothermal Energy, Marwan Batubara: Privatisasi Jelas Merugikan Keuangan Negara! - Koalisi Rakyat Menolak Privatisasi BUMN yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, secara tegas menyuarakan penolakan terhadap upaya Initial Public Offering (IPO) atau privatisasi terhadap Pertamina Geothermal Energy (PGE). 

Juru Bicara Koalisi Rakyat Menolak Privatisasi BUMN Marwan Batubara mengatakan, privatisasi yang dilakukan terhadap BUMN maupun anak usaha BUMN, jelas merupakan suatu upaya yang tidak sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945, Pasal 33, yang mengatur bahwa Bumi, Air dan kekayaan Alam yang terkandung didalamnya, dikuasai oleh negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. 

BACA JUGA:Harga BBM SPBU BP Turun, Setara Pertalite Pertamina Kini Harganya Jadi Segini

Adanya upaya privatisasi terhadap anak usaha PT Pertamina (Persero) itu menurutnya bertentangan dengan pasal tersebut. Sebab, Pertamina Geothermal Energy yang mengelola panas bumi untuk dijadikan energi listrik, jelas merupakan kekayaan negara dan harus dikelola oleh negara untuk kemakmuran rakyat. 

"PGE yang 100 persen sahamnya dimiliki Pertamina, adalah penyelenggara usaha bidang panas bumi penghasil tenaga listrik yang 100 persen dayanya dijual kepada PLN. Kementerian BUMN rencananya akan menjual 25 persen saham PGE, yang dikatakan bertujuan untuk memperoleh dana murah, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta berbagai alasan lain,” tutur Marwan pada acara diskusi publik “Rakyat Menolak Rencana Privatisasi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan Anak-Anak Usaha Pertamina Terafiliasi”, di Jakarta, Rabu 15 Februari 2023. 

Diketahui, rencana privatisasi melalui skema IPO terhadap anak usaha BUMN, terutama Pertamina dan PLN telah dinyatakan secara terbuka oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 20 Januari 2020. 

Saat ini proses IPO yang dimotori oleh Kementerian BUMN tersebut telah memasuki tahap akhir dengan melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

BACA JUGA:Tingkatkan Kehandalan Pasokan Gas Bumi, PGN Grup dan HCML Tandatangani Kesepakatan Lapangan 3M

Tak hanya itu, privatisasi PGE menurut Marwan akan menyediakan jalan bagi para pemilik modal atau investor asing, para pengusaha oligarki dan negara kapitalis untuk menghisap sumber-sumber kekayaan negara dan ekonomi rakyat.

“Bukannya menangkal, Pemerintah Indonesia malah aktif mendukung agenda penghisapan potensi penerimaan APBN dan pemiskinan rakyat dimana sejumlah oknum pejabat yang tergabung oligarki kekuasaan ikut pula berburu saham dan rente dalam proses privatisasi,” tegas Marwan.

Marwan menekankan pernyataan Erick Thohir bahwa IPO sub holding BUMN bertujuan mencari dana murah adalah manipulasi informasi. 

Menurut Marwan, Erick Thohir telah membohongi rakyat. Sebab menurutnya Pertamina sebenarnya telah memperoleh kredit bunga rendah tanpa IPO. 

BACA JUGA:Jaga Kehandalan Pasokan Gas Bumi, PGN - PIS Sinergi Pemanfaatan Moda Transportasi LNG

Direktur Eksekutif Indonesia Resources Study (IRESS) itu mengatakan, sejak 2011 hingga awal 2021, total obligasi Pertamina mencapai sekitar USD 14 miliar dengan tingkat bunga (kupon) 1,4 – 6,5 persen (weighted average: sekitar 4,60 persen). 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: