Angka Stunting di Kota Bandarlampung Turun 8,3 Persen, Separuh Lebih Penduduk Ber-KB

Angka Stunting di Kota Bandarlampung Turun 8,3 Persen, Separuh Lebih Penduduk Ber-KB

BKKBN: Jumlah keluarga berisiko stunting turun signifikan di akhir tahun 2023 (Ilustrasi - Stunting)--(Istimewa)

BANDARLAMPUNG, FIN.CO.ID - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G. (K) melakukan kunjungan kerja di Kota Bandarlampung dalam upaya percepatan penurunan stunting, Senin, 6 Februari 2023.

Dalam arahan dan penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting bertempat di Aula Gedung Semergou itu Hasto Wardoyo menyebutkan salah satu penyebab angka stunting di Kota Tapis Berseri ini turun 8,3 persen karena lebih dari separuh penduduknya ikut program KB (Keluarga Berencana).

Membuka kata sambutan, Hasto menyampaikan perlunya meningkatkan kecerdasan (IQ) masyarakat Indonesia dalam menghadapi persaingam global.

Menurut Hasto, hal tersebut perlu menjadi perhatian yang serius di dalam upaya mengembangkan kualitas SDM di Indonesia.

Hasto memyebutkan pada 2021 jumlah ibu hamil di Indonesia sebanyak 4.884.711 oleh karena itu 1000 hari pertama kehidupan (HPK) harus menjadi perhatian serius, agar kualitas anak yang lahir baik dan menjadi SDM yang berkualitas ke depannya.

Kemudian, Hasto juga menyampaikan apresiasi terhadap Kota Bandarlampung karena berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting Kota Bandar Lampung turun dari 19,4 di tahun 2021 menjadi 11.1 pada tahun 2022.

Hasto menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mendukung penurunan tersebut, diantaranya adalah 57 persen masyarakat Kota Bandarlampung telah mengikuti program Keluarga Berencana (KB) sehingga jarak kelahiran anak cukup bagus, gizi tercukupi dan kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap pentingnya ber-KB.

Hasto juga berharap di masa mendatang, prevalensi stunting dapat ditekan di bawah 10 persen.

"Program KB-nya di Bandarlampung ini bagus. Saya cek lebih dari 57 persen masyarakatnya sudah KB, sehingga jarak anaknya menjadi bagus," kata Hasto Wardoyo.

Pada kesempatan itu,  Hasto juga berpesan agar realisasi anggaran DAK non fisik (BOKB) Kota Bandarlampung pada 2023 ini dapat lebih ditingkatkan,  dimana pada 2022 realisasi hanya 14,1 persen.atau Rp1,1 miliar dari total anggaran Rp7,9 miliar.

Sementara itu Walikota Bandarlampung, Hj. Eva Dwiana menyampaikan bahwa Pemerintah Kota  Bandarlampung terus melakukan upaya upaya dalam percepatan penurunan stunting.

Eva menyebutkan diantaranya dengan peningkatan kualitas sanitasi, memberikan makanan, vitamin, hingga obat-obatan kepada masyarakat. Selain itu beliau menyampaikan bahwa pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi gizi, pentingnya ASI, serta melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program program yang dilaksanakan.

Diketahui sebelumnya, Kepala BKKBN sempat meninjau dan melakukan Pelayanan KB terhadap Akseptor di Kecamatan Panjang didampingi oleh Walikota Bandar Lampung, Irwil I M. V Chinggih Widanarto, SE. M.Si., Ketua DPRD, Hi. Wiyadi, S.P., M.M. Plt.Kepala BKKBN Lampung Drs Putut Riyatno, M.Kes, Sekretaris perwakilan BKKBN Lampung Ni Gusti Putu Meirida,S.E,M.M, dan segenap jajaran Pemerintah Kota Bandarlampung.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: bkkbn