Prevalensi Stunting di Indonesia Turun 2,8 Persen

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun 2,8 Persen

Ilustrasi Stunting, Image oleh CarolinaP dari Pixabay --

Penurunan stunting ini terjadi di masa pandemi bukan terjadi di masa biasa. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengharapkan di masa yang normal tahun ini penurunan kasus stunting diharapkan bisa lebih tajam lagi sehingga target penurunan stunting di angka 14% di 2024 dapat tercapai.

 

BACA JUGA:Kemenkes Minta Masyarakat Segera Vaksinasi Booster Kedua

 

Secara jumlah yang paling banyak penurunan angka stunting adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten.

 

“Metode survei seperti ini sudah kita lakukan selama 3 tahun, bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. Kita akan perbaiki ke depannya kalau bisa by name by address. Kita usahakan ke sana, tapi kita secara bertahap tetap memakai metode pengukuran yang memang sudah sebelumnya dilakukan,” ungkap Menkes Budi.

 

Kalau mau mengejar penurunan stunting hingga 14% artinya mesti turun 3,8% selama 2 tahun berturut-turut. Caranya mesti dikoordinasi oleh BKKBN dan berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga lain.

 

Standard WHO terkait prevalensi stunting harus di angka kurang dari 20%.

 

BACA JUGA:Kemenkes Ingatkan Bahaya Campak jika Komplikasi, dari Diare hingga Kematian

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: