PMD Jakpro Rp 1 Triliun Lebih, Anak Perusahaan Rugi Terus
Ilustrasi penanaman modal. (ist)--
JAKARTA, FIN.CO.ID - Disinyalir, banyak anak perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang tidak menghasilkan keuntungan usaha.
Karena itu, DPRD DKI Jakarta lewat Komisi C (bidang keuangan) mendorong dilakukan penggabungan (merger) anak perusahaan Jakpro.
Sejumlah anak perusahaan Jakpro dianggap kalangan politisi Kebon Sirih hanya menjadi beban.
BACA JUGA:Pemerintah Kucurkan Anggaran Puluhan Triliun Untuk Program FLPP, Ini Hasilnya
Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Rasyidi HY menegaskan, keuangan PT Jakpro tidak mengalami peningkatan.
Padahal, Penyertaan Modal Daerah (PMD) dari Pemprov DKI kepada Jakpro lebih dari Rp1 triliun.
Sekarang ini, katanya, PT Jakpro tidak juga memberi keuntungan usahanya (deviden) ke Pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Menurut Rasyidi dari sisi keuangan Jakpro sedang tidak baik saja.
BACA JUGA:Gratis Rp600.000 Tiap Hari! Cara Dapat Saldo DANA Ini Tanpa Aplikasi dan Undang Teman
"Hasil dari apa yang dikatakan sebagian besar anggota Komisi C jika sebenarnya Jakpro itu belum dapat apa-apa. Mereka baru berusaha kurang lebih dua atau 3 tahun lagi baru sehat. Saat ini itu sebenarnya tidak sehat, belum sehat dari sisi keuangan," kata Rasyidi dalam keterangannya, dikutip Rabu, 25 Januari 2023.
Selain itu, Rasyidi memandang jika lingkup Jakpro terlampau besar sebagai satu perusahaan.
"Perusahaan ini terlampau besar. Hingga tidak fokus. Anak perusahaannya saja ada tujuh. Dari pemaparan mereka kami memandang sepertinya ada (anak usaha) yang perlu digabungkan. Misalkan ada anak perusahaan yang pekerjaannya hanya sewakan rumah, nyewakan tempat, hanya itu," terang Rasyidi.
Oleh karenanya, Rasyidi menyebutkan jika Komisi C DPRD DKI Jakarta minta Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta supaya menggabungkan anak usaha Jakpro yang tidak produktif.
BACA JUGA:Profil Shayne Elian Jay Pattynama, Pemain Naturalisas Berdarah Maluku yang Siap Bela Timnas!
Sumber:
