Pengamat Yakin Erick Thohir Punya Nyali Bersihkan PSSI: Wujudkan Revolusi Sepak Bola Indonesia

Pengamat Yakin Erick Thohir Punya Nyali Bersihkan PSSI: Wujudkan Revolusi Sepak Bola Indonesia

Erick Thohir (tengah) maju jadi calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.-Twitter/@erickthohir-

JAKARTA, FIN.CO.ID- Pengamat sepak bola, Rony Samloy meyakini langkah dan rencana Erick Thohir bersih-bersih di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan terwujud. Pasalnya, ia percaya dengan rekam jejak Erick di kementerian BUMN yang berani sapu bersih oknum koruptor akan dilakukan hal yang sama di PSSI. 

Menurutnya, mantan Bos Inter Milan itu selain sebagai sosok pebisnis sukses, juga ditopang dengan segudang pengalaman internasional sehingga upaya membawa sepak bola Indonesia berprestasi di tahun-tahun ke depan akan mudah terwujud. Asalkan didukung oleh tim yang kuat dan solid. 

“Saya sepakat dengan komitmen Erick Thohir untuk bersihkan orang-orang bermasalah di tubuh PSSI. Utamanya PSSI harus didrive oleh mayoritas pebisnis seperti bung Erick Thohir,” kata pengamat sepak bola, Rony Samloy kepada wartawan, Minggu 22 Januari 2022.

BACA JUGA:Masyarakat Pecinta Sepak Bola Indonesia Menaruh Harapan Besar Kepada Erick Thohir Pimpin PSSI

Menurut Samloy, permasalahan utama yang menjadikan sepak bola Indonesia tidak berkembang adalah karena jejaring orang-orang lama di tubuh PSSI yang tidak pernah diganti, meski pucuk pimpinannya silih berganti. 

“Kendala utama selama ini PSSI masih dikuasai jaringan kelompok lama yang menjadikan sepakbola Indonesia lahan pragmatis,” ujarnya.

Untuk itu, ia optimis desakan revolusi PSSI oleh masyarakat pecinta sepak bola Indonesia akan diwujudkan oleh Erick Thohir pada kepemimpinannya nanti. “Harus ada revolusi besar di PSSI. Yang paling penting hindari parameter primordialistik dan pandangan sektarian,” ucapnya.

BACA JUGA:Exco Sebut Pencalonan Erick Thohir dan La Nyalla Maju Ketum PSSI Bikin Voter Bingung: Dua-duanya..

Samloy juga berharap agar Erick Thohir ke depan memberikan perhatian khusus pada sistem rekrutmen pemain-pemain muda untuk membela Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Pasalnya, selama ini sistem rekrutmen pemain masih menggunakan pendekatan orang dalam atau lebih jelasnya sogokan. 

“Jangan ada titip-titipan dalam setiap rekrutmen pemain-pemain timnas. Sepanjang masih ada sindrome atau penyakit seperti ini, jangan berharap sepakbola kita bisa jaya di level Internasional, minimal Jadi Raja di Asia Tenggara,” jelasnya.

Lebih jauh lanjut Samloy, sistem dalam organisasi induk sepak bola Indonesia perlu diubah dengan mengutamakan keterbukaan, khususnya bagi para pejabat di PSSI. Jika hal ini tidak dilakukan, sepak bola Indonesia akan berjalan ditempat meski PSSI mendatangkan pelatih sekelas Carlo Ancelotti ataupun Jurgen Klop. 

“Sepanjang tidak ada keterbukaan dan keikhlasan para pemangku kepentingan sepakbola, khususnya di PSSI, sepakbola kita tetap jalan di tempat sekalipun kita mampu membeli pelatih sekaliber Jurgen Klop atau Carlo Ancelotti,” tegasnya.

Samloy juga menyarankan agar PSSI mengikuti perkembangan sepak bola dunia yang makin modern, dan tinggalkan sistem nepotisme yang selalu menggunakan anasir-anasir politk SARA. 

“Sepakbola modern sesungguhnya sudah menuju era modernisasi sehingga anasir2 politik berbasis SARA harus bisa dieliminasi,” tutupnya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: