Pecah Rekor, Ekspor RI Tahun Ini Diproyeksi Tembus Rp3.271 Triliun

Pecah Rekor, Ekspor RI Tahun Ini Diproyeksi Tembus Rp3.271 Triliun

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memproyeksikan total ekspor RI sepanjang tahun ini tembus rekor USD230 miliar setara Rp3.271,52 triliun (kurs Rp14.224). Adapun ekspor hingga November 2021 senilai USD209 miliar. Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi mengatakan, angka tersebut sekaligus memecahkan rekor tertinggi tahunan sebelumnya yang senilai USD203,5 miliar pada 2011 silam. "Kalau ini konsisten Desember dengan 11 bulan pertama, artinya Indonesia akan menembus USD230 miliar," kata Lutfi, saat pelepasan ekspor akhir tahun 2021, dikutip Jumat (24/12/2021). Terlebih lagi, kata Lutfi, neraca perdagangan RI pada tahun ini menjadi surplus. Padahal biasanya, neraca dagang Indonesia kerap defisit karena tertekan impor minyak dan gas (migas). "Saya memproyeksikan defisit migas tahun ini bakal menembus USD12 miliar. Namun, dengan perkiraan ekspor produk non-migas sebesar USD45 miliar, maka saya optimistis tahun ini neraca dagang RI bakal surplus setidaknya USD37 miliar," . Lutfi merinci, dari data 2011 lalu, tiga dari lima produk komoditas yang diekspor non-migas adalah komoditas primer atau barang pertambangan, yaitu batu bara, karet dan bijih logam. "Tahun ini, pertumbuhan sudah berevolusi jadi bahan industri, Ada CPO dan barang turunannya, besi baja. 10 tahun lalu kita tidak bayangkan Indonesia akan jadi negara super power di besi baja, elektronik, dan yang selalu jadi pujaan saya adalah otomotif," tuturnya. Menurut Lutfi, faktor penyumbang surplus neraca dagang Indonesia adalah disiplin hilirisasi. Hilirisasi membuat produk pertambangan RI jadi bernilai tinggi karena tidak lagi dikirim dalam bentuk mentah atau setengah jadi. "Pada tahun lalu, Indonesia mengekspor USD10,68 miliar produk besi baja dengan 60 persennya menyasar ke pasar China. Lutfi menyebut pertumbuhan ekspor besi baja saat ini sudah menembus 98 persen dan ia optimistis sampai akhir tahun ekspor besi baja bakal mencapai USD20 miliar," pungkasnya. (der/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: