Kemenkes Catat 10 Kasus Keracunan Chiki Ngebul Ada di Tasikmalaya, Jakarta dan Ponorogo

Kemenkes Catat 10 Kasus Keracunan Chiki Ngebul Ada di Tasikmalaya, Jakarta dan Ponorogo

Chiki Ngebul Berasap Nitrogen. --

Pada 19 November 2022, UPTD Puskesmas Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya melaporkan terjadi kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan dengan jumlah kasus 23 orang, yang mana satu kasus di antaranya dirujuk ke rumah sakit. Namun, hanya tujuh kasus dari 23 kasus tersebut yang menunjukkan gejala setelah mengonsumsi jajanan chiki ngebul.

Pada 21 Desember 2022, UGD Rumah Sakit Haji Jakarta melaporkan menerima pasien anak laki-laki berumur 4,2 tahun datang dengan keluhan nyeri perut hebat setelah memakan chiki ngebul.

Anas menuturkan dampak kesehatan dari menelan atau menghirup nitrogen cair pada chiki ngebul akan lebih berat dirasakan orang dengan kerentanan seperti orang yang mempunyai penyakit saluran pernapasan atau asma, dan yang memiliki kerentanan pada saluran pencernaan mulai dari kerongkongan sampai ke lambung.

BACA JUGA:Makan Chiki Ngebul, Anak 4 Tahun di Bekasi Mengalami Lambung Bocor

Ia mengatakan jajanan dengan penyajian menggunakan nitrogen cair tidak akan berbahaya bagi konsumen, jika ketika dikonsumsi jajanan sudah tidak mengandung nitrogen karena nitrogen cair tersebut mudah menguap.

"Persoalannya adalah ketika nitrogen cairnya ini masih dalam kondisi dingin atau masih cukup banyak kadarnya itu masuk baik ke dalam saluran pencernaan maupun juga saluran pernapasan lewat uapnya, ini yang menjadi persoalan," ujarnya.

Anas menuturkan dampak kesehatan dari mengonsumsi nitrogen cair adalah menyebabkan radang dingin dan luka bakar terutama pada beberapa jaringan lunak seperti kulit.

Menurut dia, menghirup terlalu banyak uap yang dihasilkan oleh makanan atau minuman yang diproses menggunakan nitrogen cair juga dapat memicu kesulitan bernafas.

Selain itu, mengonsumsi nitrogen yang sudah dicairkan dapat menyebabkan tenggorokan terasa seperti terbakar karena suhu yang teramat dingin dan langsung bersentuhan dengan organ tubuh, dan dapat memicu kerusakan internal organ tubuh.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: