Logee Bantu Digitalisasi Pengelolaan Ekspor-Impor di Terminal Peti Kemas Pelabuhan

Logee Bantu Digitalisasi Pengelolaan Ekspor-Impor di Terminal Peti Kemas Pelabuhan

Logee efisiensikan hingga 50% proses operasional ekspor dan impor di Terminal Peti Kemas--(dok.Telkom)

JAKARTA, FIN.CO.ID - Sebagai upaya memenuhi amanat Menteri BUMN RI untuk mengakselerasi ekosistem digital tanah air, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Leap menghadirkan platform digital Logee untuk dapat mendigitalisasi ekosistem logistik.

Logee diinisiasi untuk dapat memberikan solusi terkait ekspor-impor untuk menjadi lebih efektif dan efisien melalui pemanfaatan teknologi digital.

BACA JUGA:Ayobikinnyata: Asah Kreatifitas Karyawan TelkomGroup untuk Hadirkan Inovasi Digital yang Berkelanjutan

BACA JUGA:TelkomGroup Pastikan Infrastruktur dan Layanan Andal di Momen Natal 2022 dan Tahun Baru 2023

Ekosistem digital yang dihadirkan oleh Logee juga sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk menurunkan biaya logistik nasional, yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 Tentang Rencana Aksi Penataan Ekonomi Logistik Nasional.

Saat ini, biaya logistik di Indonesia saat ini mencapai 26% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan rata-rata biaya logistik di negara sekitar sebesar 13%.

Direktur Digital Bisnis Telkom Fajrin Rasyid mengatakan bahwa upaya Telkom dalam mengakselerasi ekosistem digital logistik khususnya di Pelabuhan saat ini telah mengubah proses konvensional menjadi digital secara paperless dengan proses yang lebih sederhana dan transparan untuk mengurangi cost operational logistics PPJK.

“Saat ini, Logee telah terintegrasi dengan Terminal Peti Kemas NPCT1 (New Priok Container Terminal One), TPK KOJA, National Logistic Ecosystem (NLE), dan yang terbaru yaitu JICT (PT Jakarta International Container Terminal),” ujar Fajrin.

BACA JUGA:Perkuat Portofolio Bisnis Data Center, TelkomGroup Bangun NeutraDC Hyperscale Data Center Batam

Lebih lanjut Fajrin mengatakan, “Dengan digitalisasi, pemerintah berharap biaya logistik bisa ditekan hingga 17% pada tahun 2024 mendatang. Telkom sebagai BUMN dengan fokus penguatan digital, memiliki tanggung jawab untuk mengakselerasi ekosistem digital ini,” pungkas Fajrin.

Pengurusan gate pass di pelabuhan sudah menjadi kegiatan operasional sehari-hari oleh Pemilik Barang atau PPJK. Pemanfaatan teknologi juga sudah merambah di terminal pelabuhan dikarenakan sudah menggunakan Terminal Operating System (TOS).

Meski begitu, pemesanan truk untuk pengiriman kontainer masih cenderung sulit dan lambat, karena pemilik harus menghubungi pemilik truk satu per satu untuk memastikan ketersediaan.

Terlebih lagi, ketika kontainer sudah diangkut di dalam truk, pemilik barang tidak dapat memantau lokasi truk secara real time.

BACA JUGA:Telkom dan Cisco Jalin Kerjasama Strategis IoT Control Center dan Software Define Network di ASEAN

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: