PSSI Harus Buat Roadmap Pembinaan Talenta Sepak Bola Indonesia, Bukan Naturalisasi Pemain Asing

PSSI Harus Buat Roadmap Pembinaan Talenta Sepak Bola Indonesia, Bukan Naturalisasi Pemain Asing

Calon pesepak bola naturalisasi Indonesia Jordi Amat Maas.-Instagram/@jordiamat5-

JAKARTA, FIN.CO.ID- Langkah PSSI gencar menaturalisasi sejumlah nama untuk membela Tim Garuda mendapat sorotan.

Diketahui, terdapat tiga pesepak bola Eropa yang sudah resmi menjalani naturalisasi, yakni Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama.

Selain Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama, kabarnya PSSI juga tengah mencoba menaturalisasi Emil Audero. Kiper Sampdoria tersebut diproyeksikan untuk mengawal gawang Timnas Indonesia.

Pakar Manajemen Prestasi Olahraga Prof. Djoko Pekik Irianto mengingatkan, bahwa langkah naturalisasi atau pemberian kewarganegaraan bagi pemain asing untuk memperkuat Timnas Indonesia merupakan kebutuhan jangka pendek. Tujuannya semata-mata demi mempercepat prestasi tim nasional.

BACA JUGA:Piala AFF 2022: Timnas Indonesia ke Semifinal, PSSI Rilis Harga Tiket Presale Paling Murah Rp125 ribu

“Naturalisasi itu cross program jangka pendek, hanya bermanfaat jika terjadi transfer skill bagi pemain lokal,” kata Prof. Djoko Pekik lewat pesan tertulisnya, Jumat 6 Januari 2023.

Prof. Djoko Pekik mengakui pembinaan pemain usia muda oleh PSSI sejauh ini belum maksimal dikelola secara serius. Hal itu karena hingga saat ini belum ada roadmap yang jelas dalam pengembangan talenta sepak bola Indonesia. 

Kehadiran Sekolah Sepak Bola (SSB) yang sejatinya menjadi lumbung bagi calon pemain profesional nyatanya tidak dikelola dengan baik. Akhirnya, PSSI mengambil jalan pintas untuk mendulang prestasi tim nasional dengan program naturalisasi. 

BACA JUGA:Banyak Kasus Terkait PSSI, Pengamat: Akibat Dipimpin Orang Tidak Profesional

“Benar Pembinaan usia Muda masih blm dilaksanakan  maksimal, memang ada SSB yang banyak namun belum dikelokala secara serius baik pelatih maupun kurikulumnya,” ucapnya. 

Untuk itu, Prof. Djoko Pekik menyarankan agar dibuatkan roadmap yang jelas dalam mendorong lahirnya generasi sepak bola Indonesia yang berkualitas.

Ia mendorong seluruh klub di liga 1, 2 dan liga 3 mengutamakan pembinaan usia muda dengan mendatangkan pelatih yang profesional, agar masa depan sepak bola Indonesia bisa lebih baik. 

BACA JUGA:Dukung Revolusi Total PSSI, Presiden Klub Jong Ambon Sebut Sepak Bola Indonesia Butuh Erick Thohir

“Semua klub yg ada liga 1, 2 maupun 3, diharuskan melakukan pembinaan usia muda dengan pelatihan profesional. Kompetisi usia muda, misalnya DANON, liga kompas dll, menjadi bagian sistem program pembinaan PSSI,” ungkapnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: