Ini Alasan Harga BBM Pertamina Turun Lebih Lambat dari BBM SPBU Swasta, Cek Daftar Harga BBM Terkini di Sini

Ini Alasan Harga BBM Pertamina Turun Lebih Lambat dari BBM SPBU Swasta, Cek Daftar Harga BBM Terkini di Sini

Petugas di SPBU mengisi BBM jenis Pertamax RON 92 ke motor pelanggan (dok. Pertamina)--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamina turun pada pukul 14.00 WIB hari ini.

Pengumuman turunnya harga BBM Pertamina disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati.

Yang jadi pertanyaan, mengapa Pertamina menurunkan harga BBM lebih lambat dari BBM milik swasta?

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun menjawab alasan mengapa turunnya harga BBM Pertamina lebih lambat dibandingkan swasta.

BACA JUGA:Info Harga BBM Terkini, Jam 2 Siang Hari Ini Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Harganya di Sini

BACA JUGA:Masih Penasaran Ingin Update GB Whatsapp v21.20, Cek di Sini Link Downloadnya Pasti Aman

Dijelaskan Erick thohir, Pemerintah telah menurunkan harga BBM Pertamina non subsidi Pertamax dari Rp13.900 per liter menjadi Rp12.800 per liter.

Diungkapkannya penurunan harga BBM Pertamina non subsidi dilakukan seiring dengan penurunan harga minyak dunia dari level 87 dolar Amerika menjadi 79 dolar Amerika.

"Sekarang harga minyak dunia turun ke USD79 karena itu sebelum tahun baru kita rapat 3 menteri ada Menkeu, Menteri ESDM dan saya, Ibu Nike diundang waktu itu, untuk memproyeksikan harga BBM yang pasar, yang bukan dibantu pemerintah. Salah satu Pertamax, itu makanya diputuskan kemarin, harga nanti yang hari ini Rp13.900 menjadi Rp12.800," katanya di SPBU PertaminaKawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 3 Januari 2023.

Erick kemudian menjelaskan penurunan harga BBM Pertamina non subsidi ini memang tidak secepat SPBU swasta. 

BACA JUGA:Info Terbaru Harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo

BACA JUGA:Tinggal Senderan, Ini Cara Gampang Tambah Saldo DANA hingga Rp1 Juta Langsung Cair

Alasannya, Pertamina memiliki ekosistem pengolahan bahan bakar yang lebih besar, ditambah banyaknya SPBU yang tersebar.

"Kita harus melakukan singkronisasi. Karena kalau asa perubahan harga si pertamina, yang merupakan marketnya palign ebsar itu turunannya tidak seperti yang mengelola cuma 5 pom bensin, karena ini turunannya banyak,” kata Erick.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: