Gelombang Kelvin Wave dan MJO Penyebab Tingginya Intensitas Hujan Akhir Tahun di Tanah Air, Apa Itu?

Gelombang Kelvin Wave dan MJO Penyebab Tingginya Intensitas Hujan Akhir Tahun di Tanah Air, Apa Itu?

Gelombang Kelvin Wave dan Rossby Equator-www.climate4life.info-www.climate4life.info

JAKARTA, FIN.CO.ID - Gelombang Kelvin Wave dan Madden Jullian Oscillation (MJO) serta Rossby Equatorial menjadi penyebab tingginya intensitas hujan di penghujung tahun di Tanah Air.

Apa itu MJO, gelombang Kelvin Wave, dan Rossby Equatorial?

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya telah memprakirakan intensitas hujan di penghujung tahun akan tinggi.

Termasuk pada malam pergantian tahun, intensitas hujan akan terjadi mulai dari ringan hingga lebat akan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.

BACA JUGA:Prediksi BMKG, Tahun Baruan di Jawa Barat Dilanda Cuaca Ekstrem

BACA JUGA:Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jakarta dan Sekitarnya, PLN Kerahkan 4.910 Personil Amankan Sistem Kelistrikan

"Berdasarkan model cuaca numerik BMKG, sebagian wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan berpotensi mengalami cuaca ekstrem dengan peningkatan curah hujan lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah," ujarnya, Kamis, 29 Desember 2022.

Dibeberkannya, daerah-daerah yang akan mengalami intensitas hujan lebat hingga sangat lebat yaitu wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Potensi hujan lebat di wilayah tersebut akan terjadi mulai tanggal 30 Desember 2022 dan berpotensi dapat berlanjut hingga 01 Januari 2023 dini hari.

Menurutnya, dasar pertimbangan signifikannya potensi cuaca ekstrem tersebut adalah karena masih teridentifikasi aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan.

BACA JUGA:Kawasan Wisata Pantai Pangandaran Terdampak Cuaca Ekstrem, Jumlah Pengunjung Merosot

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem dan Hujan Lebat Jakarta, Pemprov DKI Lakukan Penyemaian Garam untuk Modifikasi Cuaca

"Di antaranya adalah aktifnya Monsun Asia di belahan bumi utara masih berkontribusi terhadap peningkatan asupan massa udara basah ke wilayah ekuatorial terutama di sekitar wilayah Indonesia bagian barat," kata dia.

Selain itu, kata dia, teridentifikasinya MJO (Madden Jullian Oscillation) yang masih cukup aktif di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator, yang terjadi bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang atmosfer yaitu Kelvin Wave dan Rossby Equatorial.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: