Soal Cuaca Ekstrim BMKG dan BRIN Beda Pendapat, DPR RI: Jangan Bikin Masyarakat Resah!

Soal Cuaca Ekstrim BMKG dan BRIN Beda Pendapat, DPR RI: Jangan Bikin Masyarakat Resah!

Gedung DPR RI, Senayan- Jakarta. -FIN.CO.ID/Afdal Namakule-

JAKARTA, FIN.CO.ID- Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama meminta pemerintah agar memberlakukan informasi satu pintu terkait hujan ekstrim dan badai dahsyat yang berpotensi terjadi hari ini, Rabu 28 Desember 2022 hingga Januari 2023.

Hal ini dikatakan Suryadi lantaran antara BMKG dan BRIN mengeluarkan informasi yang berbeda terkait adanya badai dahsyat dan hujan ekstrim. 

Suryadi menurutkan, seharusnya informasi dikeluarkan melalui BMKG sesuai UU Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

"Jangan sampai karena perbedaan informasi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," tegas Anggota DPR RI dari Dapil NTB 1 ini.

BACA JUGA:Jokowi Minta Masyarakat Ikuti Informasi Cuaca Ekstrim dari BMKG, Bukan BRIN

lain sisi, politisi dari Fraksi PKS ini mengapresiasi Pemerintah yang telah melakukan berbagai antisipasi terhadap cuaca ekstrem ini terkait mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang telah disampaikan pada saat Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI pada tanggal 13 Desember 2022 lalu. 

"Kemen-PUPR juga telah menyelesaikan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi sebagai bendungan kering yang berfungsi sebagai pengendali banjir. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas juga melaksanakan Siaga SAR Khusus Nataru 2023 dengan menempatkan personel dan alat utama di lokasi-lokasi strategis yang rawan kecelakaan/bencana di pelabuhan, ruas jalan tol, bandara, terminal bus, dan tempat wisata," jelasnya.

BACA JUGA:Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jakarta dan Sekitarnya, PLN Kerahkan 4.910 Personil Amankan Sistem Kelistrikan

Kata dia,  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), juga berencana akan menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi potensi banjir akibat hujan ekstrem. 

"Dengan berbagai persiapan Pemerintah untuk mengantisipasi hujan ekstrem saat Nataru yang sudah baik di atas, kita juga minta diseminasi informasi terkait cuaca oleh Pemerintah lebih baik lagi," terangnya.

Sebelumnya, Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, yang mengatakan adanya potensi banjir besar di kawasan Jabodetabek, khususnya Tangerang atau Banten.

BACA JUGA:Jangan Lengah, Jakarta Masih Dibayangi Cuaca Ekstrem

Disebutkan bahwa potensi hujan ekstrem hingga badai terjadi pada 28 Desember 2022. Hal tersebut berdasarkan analisis data dari Satelit Early Warning System (Sadewa). 

Namun, berbeda dengan BRIN, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Jabodetabek memang akan terjadi hujan ekstrem namun bukan badai. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: