Ridwan Saidi Dikenal sebagai Sosok Sejarawan dan Aktivis yang Kritis Tapi Santun

Ridwan Saidi Dikenal sebagai Sosok Sejarawan dan Aktivis yang Kritis Tapi Santun

Almarhum Budayawan Ridwan Saidi. (ist)--

JAKARTA, FIN.CO.ID- Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini mengatakan semasa hidup budayawan Betawi Ridwan Saidi merupakan sosok budayawan, politisi, sejarawan dan aktivis yang kritis namun tetap santun dalam menyampaikan masukan kepada pemerintah.

"Orangnya egaliter, gaya bicaranya berintonasi kuat tetapi sangat humoris sambil mengejek apa dan siapa yang dikritiknya," kata Didik J Rachbini melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu 25 Desember 2022.

Di jagat politik nasional, kata Didik, suara Ridwan Saidi semasa menjadi wakil rakyat di Senayan dikenal cukup nyaring.

BACA JUGA:Budaya Ridwan Saidi Tutup Usia, Fauzi Bowo: Almarhum Ini Ensiklopedia Berjalan

Kritik budayawan itu lebih lunak lewat status formalnya sebagai anggota DPR sehingga tidak pernah sedikit pun ada indikasi akan ditangkap oleh pemerintahan pada saat itu.

Waktu itu, kata Didik, kekuatan oposisi tidak begitu berarti di tengah kekuatan politik otoriter.

Akan tetapi, kritik-kritik yang dilontarkan memberi pelajaran bahwa dalam demokrasi harus ada suara lain yang berbeda dan mungkin bisa menjadi alternatif.

"Simbol kritik yang menggema secara nasional itu ada pada figur Ridwan Saidi," kenang Didik.

BACA JUGA:Kenang Semasa Hidup Budayawan Ridwan Saidi, Ini 3 Pesan untuk Ketua FKBB

Ia menilai Ridwan Saidi tidak pernah menyesal berada di luar lingkar kekuasaan karena sikap kritisnya.

Budayawan Betawi tersebut adalah aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) lulusan Universitas Indonesia yang ditempa sejarah aktivisme sangat panjang.

Hal itu bersamaan dengan perubahan besar di Indonesia. Mulai dari Orde Lama, kudeta Partai Komunis Indonesia (PKI), Orde Baru, masa transisi kejatuhan Orde Baru sampai masa demokrasi bebas saat ini.

BACA JUGA:Kabar Duka, Budayawan Ridwan Saidi Meninggal Dunia

Menurut Didik, akademisi kelahiran 2 September 1960 itu, hampir dua dekade pascareformasi, demokrasi mengalami kemunduran dan Ridwan Saidi bersuara di publik agar pemerintah tidak main tangkap terhadap lawan politiknya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: