Gempa Cianjur Akibat Indonesia Tidak Terapkan Sistem Khilafah, Kiai NU: Sesat!

Gempa Cianjur Akibat Indonesia Tidak Terapkan Sistem Khilafah, Kiai NU: Sesat!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung lokasi terdampak gempa bumi di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, pada Selasa, 22 November 2022. --

JAKARTA, FIN.CO.ID -  Argumen khilafah yang diusung oleh kelompok tertentu hanya cara mereka untuk mengadu domba. 

Khilafah hanya untuk mewujudkan tujuan kepentingan politik kelompok tertentu.

Hal tersebut disampaikan Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat (PWNU Jabar) KH Dr. Abun Bunyamin MA. 

BACA JUGA:Fungsi Pancasila Tak Terlepas dari Ideologi Nasional Indonesia

"Mereka bertujuan untuk membikin kekacauan, ketidaktenangan, dan ketidaknyamanan. Jelas itu gagasan yang sesat fikir," kata KH Dr Abun Bunyamin MA, Senin 5 Desember 2022.  

Menurutnya, gagasan irasional yang mengajak masyarakat untuk berimajinasi bahwa khilafah adalah solusi, sungguh memprihatinkan

Karena itu, ia meminta masyarakat tidak percaya propaganda kelompok radikal tersebut.  

"Kalau kita menganut khilafah, nanti khilafah mana yang kita pakai? Tidak bisa diterima dan tidak mungkin, ini bukan buminya. Di sini Islam yang lembut, santun dan damai. Itu Islam Indonesia," kata Abun.

BACA JUGA:Seberapa Bucin Lo? Ini Link Ujian Bucin Docs Google Form Terbaru 2022

Pun terkait gempa Cianjur yang diklaim akibat Indonesia tidak menerapkan khilafah, Abun menyangkal keras klaim itu.  

Ia menyebut tidak ada kaitan antara bencana yang beberapa waktu lalu terjadi, di Kabupaten Cianjur dengan Indonesia yang dianggap kafir oleh kelompok radikal akibat tidak menerapkan hukum Khilafah.  

"Tidak, tidak benar. Kalau memang bencana itu terjadi karena ulah manusia, benar. Ulah manusia kaitan dengan tangan, kita tidak memelihara alam. Atau kaitan dengan hati kepada Allah SWT, itu mungkin hati kita yang lupa kepada Allah SWT sebagai pencipta. Kaitan dengan khilafah tidak benar," tegasnya.

Ia menjelaskan setidaknya ada dua faktor yang menjadi celah, mudahnya kelompok radikal dalam mempengaruhi rasionalisme masyarakat dengan gagasan yang sesungguhnya berjarak antara fakta dan argumen.

BACA JUGA:Atelophobia, Rasa Takut akan Ketidaksempurnaan, Begini Cirinya

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: