Kolaborasi Pemkot Cilegon dan PLN Bangun Pabrik Biomassa, Sulap Sampah Jadi Bahan Baku Co-Firing PLTU

Kolaborasi Pemkot Cilegon dan PLN Bangun Pabrik Biomassa, Sulap Sampah Jadi Bahan Baku Co-Firing PLTU

PT PLN (Persero) melalui subholding PT PLN Indonesia Power berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon meresmikan pengoperasian pabrik Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) terbesar di Indonesia, yang berlokasi di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPS-Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID-

"Kami bangga sekali dengan adanya bahan bakar jumputan padat di Cilegon ini. Ini adalah bahan bakar berbasis pada kekuatan rakyat. Di sini yang bekerja adalah rakyat sekitar sini dan diberdayakan, jadi ini menciptakan lapangan kerja," ucap Darmawan.

Darmawan mengungkapkan, program pemanfaatan sampah menjadi energi di Cilegon ini menjadi yang terbesar dan mampu mengurangi tumpukan sampah sebesar 30 ton per hari atau 9.000 ton per tahun. 

BACA JUGA:Komisi VI DPR RI Apresiasi PLN Realisasikan PMN Untuk Program Listrik Desa

BACA JUGA:Serap Emisi 5,5 Juta ton CO2, PLN Tanam Lebih dari 1,47 Juta Pohon

Sementara bagi PLN, kehadiran pabrik BBJP ini membantu perseroan mendapatkan kepastian pasokan biomassa untuk bahan baku co-firing dan bisa menghemat ongkos produksi karena bisa memproduksi biomassa secara mandiri.

"Di sini yang tadinya pengolahan hanya 1,5 ton per hari, dinaikan menjadi 30 ton per hari. Dan ini sangat membantu sekali bagaimana TPSA Bagendung bisa dikelola agar lebih bersih lagi. Ini juga bisa meningkatkan ketahanan energi dan juga bisa mengurangi emisi gas rumah kaca untuk menyelesaikan global warming," pungkas Darmawan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menuturkan PLN Indonesia Power telah melakukan riset terkait pengolahan sampah menjadi bahan bakar sejak tahun 2018. Nantinya BBJP ini untuk co-firing pada PLTU, dengan kata lain sampah di TPSA Bagendung ini akan diolah menjadi biomassa substitusi batu bara sebagai bahan bakar di PLTU.

"Kedepannya instalasi BBJP Bagendung akan terus dikembangkan menjadi kapasitas 300 ton per hari dan PLTU Suralaya sebagai pembelinya. Pabrik ini secara konstruksi memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 60 persen," ucap Edwin.

BACA JUGA:Perkuat Listrik Jakarta dan Banten, PLN Operasikan SUTT dengan TKDN 96,7 Persen

BACA JUGA:Pertama di NTT, Anjungan Listrik PLN di Pelabuhan Wuring Mudahkan Operasional Nelayan

Peresmian BBJP TPSA ini juga merupakan langkah nyata PLN menjawab persoalan global. Mewujudkan Indonesia yang bersih dan mandiri energi. Meningkatkan kapasitas nasional dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: