Kebijakan Lockdown di China Menuai Protes Keras, Warga Bentrok dengan Polisi

Kebijakan Lockdown di China Menuai Protes Keras, Warga Bentrok dengan Polisi

Sejumlah Kota di Cina kembali lockdown. (Getty Image/bbc) --

Zhao, pengunjuk rasa mengungkapkan, seorang temannya dipukuli polisi.

Lalu, 2 orangnya temannya disemprot dengan merica. 

Ironisnya, Zhao menjadi korban penganiayaan polisi saat mencoba menghentikan aparat membawa temannya pergi. 

Akibatnya, Zhao kehilangan sepatu dan pergi tanpa alas kaki.

BACA JUGA: Air Mata Ferdy Sambo Pecah di hadapan AKBP Arif: Percuma Bintang 2 Tidak Bisa Jaga Putri Candrawathi

Aksi unjuk rasa itu diiringi dengan teriakan protes terhadap Pemerintah. 

Pengunjuk rasa juga mendesak Presiden China Xi Jinping dan Partai Komunis mundur. 

Salah satu tuntutan mereka yakni pencabutan lockdown di Xinjiang.

“Kami tidak ingin ada tes PCR. Kami ingin demokrasi dan kebebasan pers,” teriak para pengunjuk rasa.

BACA JUGA:Besaran UMK Yogyakarta 2023 Segera Ditetapkan, Segini Kisarannya

Mayoritas pengunjuk rasa berasal dari etnis Han. 

Etnis itu memang berasal dari wilayah tersebut.

Berbeda halnya dengan warga Uighur yang memilih tak ikut dalam aksi unjuk rasa itu.

Warga Yighur tidak berani turun ke jalan lantaran perbedaan hukuman bila mereka berbicara menentang. 

BACA JUGA:Bupati Cianjur Bilang Korban Meninggal Akibat Gempa Akan Dapat Uang Kerohanian

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: