Yaqut Ungkap Bahayanya Memainkan Politik Identitas

Yaqut Ungkap Bahayanya Memainkan Politik Identitas

Menteri Agama yang juga Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas-GP Ansor-Twitter

JAKARTA, FIN.CO.ID - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengungkap betapa bahayanya memainkan politik identitas di Tanah Air.

Karenanya dia meminta para tokoh menghidari politik bernuansa keagamaan dalam meraih ambisi kekuasaan.

Dikatakannya, politik identitas dengan memanfaatkan simbol-simbol agama rawan memecah belah persatuan umat hingga membahayakan keutuhan bangsa.

"Memasuki tahun politik, banyak aktor politik yang berpikiran sempit demi memuluskan kepentingannya. Bahkan, ada yang licik dengan mengusung isu atau simbol keagamaan. Ini harus kita waspadai bersama karena sangat berbahaya bagi kesatuan bangsa," katanya saat penutupan Konferensi Besar XXVI GP Ansor di Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 27 November 2022.

BACA JUGA:Mahfud MD: Boleh Identitas Politik, Tapi Jangan Politik Identitas

Menurut dia, bangsa Indonesia dibangun di atas dasar perjuangan berat para pendiri bangsa yang menyatukan berbagai perbedaan, seperti agama, suku, ras, golongan, bahasa dan lain sebagainya.

"Persatuan yang telah terbina kuat hingga saat ini sudah seharusnya terus dirawat dan dijaga karena Indonesia terbukti menjadi rumah bersama," kata menteri agama itu.

Guna menghadapi situasi tersebut, Yaqut juga meminta para kader GP Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) tidak lengah, karena para pemakai politik keagamaan itu sangat mungkin juga menyasar kader-kader Nahdlatul Ulama (NU) untuk tujuan praktis.

"Untuk itu, saya instruksikan semua kader di mana pun berada untuk selalu satu komando dan satu barisan terhadap segala upaya memecah belah umat. Ini penting karena tensi politik ke depan bakal semakin meninggi sehingga perlu kecermatan," jelasnya.

BACA JUGA: AHY: Demokrat Jangan Ikut-ikutan Politik Identitas

Lebih lanjut, Yaqut juga meminta para kader GP Ansor untuk terus mengencangkan koordinasi di semua level karena perkembangan politik di Tanah Air akan semakin dinamis menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Selain itu, lanjutnya, GP Ansor juga bertekad pada agenda politik lima tahunan yakni Pemilu 2024 harus berjalan sesuai regulasi serta berlangsung aman, jujur, adil, dan menyenangkan. Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang mengajak para pelaku politik untuk menjunjung tinggi etika dengan mengedepankan kesantunan serta penghormatan antarsesama.

Dengan demikian, Yaqut meminta para kader GP Ansor untuk tidak ragu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pimpinan pusat. Saat ini, sudah ada upaya memecah belah soliditas DP Ansor dan Banser dari kelompok politik mengatasnamakan NU.

"Sebab itu, terus konsisten melakukan kaderisasi dan menata organisasi, serta memperkuat konsolidasi," ujar Yaqut.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: