Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres Mulai Terkuak, Percakapan 2 HP Milik 4 Korban Isinya Perkataan Emosi

Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres Mulai Terkuak, Percakapan 2 HP Milik 4 Korban Isinya Perkataan Emosi

Penemuan 4 mayat di Kalideres Jakarta Barat-ist-net

JAKARTA, FIN.CO.ID - Kasus satu keluarga tewas dalam satu rumah di Kalideres, Jakarta Barat mulai terkuak.

Titik terang kasus tewasnya 4 orang dalam satu keluarga itu mulai tercium dari percakapan 2 handphone (HP) milik mereka.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan 4 orang satu keluarga yang tewas dalam satu rumah di Kalideres tersebut hanya memiliki 2 HP.

Kedua HP tersebut digunakan secara bergantian. Satu HP digunakan untuk masing-masing dua orang.

BACA JUGA:Petugas Koperasi Jadi Saksi Kunci Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres, Rudiyanto dan Reni Tewas Sebelum 13 Mei

Kedua HP tersebut juga menginstall aplikasi PeduliLindungi dan ditemukan atas nama masing-masing dua orang.

“Hasil digital forensik ditemukan hanya ada dua HP. Ini digunakan oleh keempat korban, satu HP digunakan oleh masing-masing dua orang. Kami lihat ada aplikasi PeduliLindungi atas nama masing-masing dua orang,” ujarnya, Senin 21 November 2022.

Diungkapkan Hengki, tim digital forensik juga menemukan kalimat-kalimat bernada negatif dalam ponsel keluarga tersebut.

Sayangnya, Hengki tak merinci kalimat bernada negatif tersebut. 

BACA JUGA: Penyebab Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres, Bukan Dirampok dan Bukan Kelaparan

Selain itu, dua ponsel tersebut kerap digunakan berkomunikasi antar ponsel.

“Kami temukan komunikasi satu arah dari satu HP ke HP lain. Ini banyak sekali kata-kata tentang emosi yang negatif yang saat ini sedang didalami oleh pihak psikologi forensik,” jelasnya.

Lebih lanjut, dalam ponsel tersebut juga ditemukan komunikasi dengan pihak luar, seperti komunikasi yang diduga oleh Budyanto Gunawan kepada pegawai koperasi simpan pinjam perihal penggadaian rumah keluarga di Kalideres.

“Ini HP sama-sama dalam rumah, makanya sedang diteliti oleh psikologi. Jadi antara satu HP dengan HP lain sama-sama di dalam rumah. Panjang sekali isinya, tapi bersifat emosi-emosi negatif. Ini masih diteliti,” jelasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: