Kota Medan Banjir Bikin Menantu Jokowi Begadang, Luapan Air Sungai Merangsek ke Permukiman Warga
Mobil terendam banjir yang melanda Kota Semarang. (Ilustrasi) --
Intensitas air tinggi dari hulu bisa diminimalisasi dengan normalisasi sungai.
“Apabila ketinggian air sungai dapat kita kontrol, otomatis air drainase bisa lebih membuang air ke sungai sehingga meminimalisir terjadinya banjir,” kata Bobby.
Pempkot Medan juga telah mengusulkan pembuatan kolam-kolam retensi.
Normalisasi sungai ditambah kolam retensi, diyakini mampu mengatasi banjir di Kota Medan.
BACA JUGA:Kocak! Gibran Rakabuming Komentari Cuitan Netizen: Saya Beng Beng Bukan Top
“Makanya tahun ini kita mulai pembebasan lahannya dan tahun depan pembangunan fisiknya,” beber Bobby.
Tujuan pembangunan kolam retensi, ungkap Bobby, untuk menampung air sementara waktu, selanjutnya disalurkan ke sungai.
“Setelah kolam retensi penuh, barulah air kita alirkan ke sungai. Artinya, melalui kolam retensi ini kita ingin mempercepat aliran air dari drainase ke sungai,” jelas dia.
Salah satu lokasi rencana pembangunan kolam retensi berada di Kecamatan Medan Selayang, depan Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) dan di Martubung.
BACA JUGA:Pelaku Bullying di SMP Baiturrahman Diamankan, Polisi Sebut Ada Potensi Tersangka
“Rektor USU kemarin sudah menyampaikan akan memberikan tanahnya di depan Biro Rektor. Kita akan membangun kolam retensi di situ,” tutur dia.
Sementara itu, Wakapolrestabes Medan AKBP Yudi Heri Setiawan bersama pejabat utama (PJU) Polrestabes Medan, seluruh Kapolsek jajaran Polrestabes Medan serta personel Polrestabes Medan, berjibaku dengan kondisi banjir.
Personel dikerahkan untuk mencegah kemacetan lalu lintas dan evakuasi warga korban banjir.
Aparat kepolisian juga membantu upaya penanganan pengungsi korban banjir dengan menggunakan perahu karet.
BACA JUGA:Polisi Kejar Bapak-Bapak yang Sering Tunjukan Alat Kelamin ke Karyawati di Bekasi
Sumber:
