Bintang-Bintang

Bintang-Bintang

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak termasuk yang menyita perhatian di G20.--AFP--

Tapi di zaman ini tidak seharusnya ada lagi perang.

Yang menggembirakan: keduanya sepakat pertemuan di Bali itu diteruskan dengan kunjungan tingkat menteri. Biden segera mengirim menlunya ke Beijing. Demikian juga sebaliknya, Jinping.

"Tidak akan ada lagi perang dingin di zaman ini. Apalagi perang panas," ujar Biden.

Yang Biden juga tegaskan ke Jinping adalah soal Korea Utara. Agar Tiongkok mengerem Kim Jong-un. Hanya Tiongkok yang bisa mengendalikannya. Secara tidak langsung Biden bilang begitu.

Tiongkok kelihatannya memang menggunakan Jong-un untuk melampiaskan kekecewaannya pada Amerika. Khususnya soal pemasangan alat pengintai terbesar di Korsel. Yang sampai bisa mengawasi Tiongkok. Biden mengatakan, itu untuk mengawasi Korea Utara. Amerika harus melakukan itu untuk melindungi sekutunya: Korsel dan Jepang.

Rasanya Biden juga minta Jinping untuk berperan mengakhiri perang di Ukraina. Mungkin saja bisa. Yang sulit adalah mencarikan alasan agar Rusia mundur dari Ukraina. Apakah mungkin dicarikan komitmen dari Barat: Ukraina tidak akan diterima menjadi anggota NATO. Ini cukup alasan bagi Rusia untuk mengakhiri perang. Sedang pengeluaran bantuan untuk perang bisa diabadikan untuk pembangunan ekonomi Ukraina.

Yang jelas Bali mencatatkan diri sebagai tempat terjadinya titik tolak peredaan ketegangan dunia.

Di luar agenda politik, bintang yang moncer adalah Shinta Kamdani. Pengusaha besar yang masih muda ini sukses menjadi pengendali B20. Itulah pertemuan besar kalangan bisnis dari 20 negara anggota G20.

Elon Musk hadir di B20 meski lewat layar. Ia mendadak tidak bisa ke Bali karena banyaknya ''piring di meja'' nya. Sejak mengambil alih Twitter, Elon memang terlalu banyak pekerjaan. Bagi orang sekelas Elon rupanya mudah saja mendadak membatalkan komitmennya datang ke Bali. Ia memang harus menyelamatkan investasinya yang USD 44 miliar.

Meski begitu, Elon tidak kurang sensasional. Ia tampil di layar dengan latar belakang gelap. Hanya bagian wajahnya yang terang. Listrik lagi padam, katanya. Ia menggunakan lilin.

Zhangpeng Zhao harusnya juga menarik. Ia pioneer di bisnis bitcoin. Ia kaya raya. Ia berbagi gambaran masa depan mata uang baru itu.

Zhao orang Kanada. Lahir di Jiangshu, dekat Shanghai. Orang tuanya, dosen, bermigrasi ke Kanada ketika Zhao berumur 12 tahun. Ia kuliah komputer di McGill University.

Di B20 ini nama Shinta Wijaya Kamdani benar-benar meroket. Dialah yang membuat forum bisnis B20 itu terkelola dengan baik. Ia lulusan Harvard Business School. Dia CEO grup perusahaan besar miliknyi. Dia putri pemilik grup usaha Tigaraksa. Dia wakil ketua Kadin Indonesia.

Lebih 3.000 pengusaha ikut tumplek di Bali. Termasuk untuk menghadiri forum investasi. Maka boleh dikata, G20 Bali sukses di bidang politik dan bisnis.

Dan juga sukses bagi Hyundai dan Wuling. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: