Di Hari Pahlawan, Tagar #KoperasiPahlawanEkonomi dan #TolakOJKdiKoperasi Trending di Medsos

Di Hari Pahlawan, Tagar #KoperasiPahlawanEkonomi dan #TolakOJKdiKoperasi Trending di Medsos

--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Hari ini merupakan hari Pahlawan Nasional, tema Pahlawanku Teladanku menginspirasi pejuang koperasi Indonesia untuk terus berjuang mengentaskan kemiskinan dengan menguatkan kebersamaan melalui koperasi.

Cita-cita luhur para pendiri bangsa harus tetap diperjuangkan bukan hanya dengan kata-kata tetapi dengan tindakan nyata membangun ekonomi rakyat yang kuat melalui koperasi.

Semangat ini semakin menjadi-jadi di tengah perjuangan melawan gerakan kapitalisme yang semakin menguat, semakin pudarnya nilai kekeluargaan dan kegotong-royongan serta semakin menguatnya individualisme di tengah masyarakat. 

Rabu, 2/11 pejuang ekonomi rakyat yang merupakan penggiat koperasi tanah air yang tergabung dalam Forum Koperasi Indonesia (Forkopi) beraudiensi dengan Menkopukm, Teten Masduki.

Mereka terhenyak dan gusar mendengar pernyataan Menkopukm yang rasanya tidak bisa berpihak pada berkembangnya koperasi di tanah air.

Menurut Forkopi adanya Rancangan Undang-Undang Pengembangan Dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU PPSK) justru akan melemahkan koperasi Indonesia karena akan mengikis jati diri koperasi. 

Andy A Djunaid, Ketua Presidium Forkopi menyoroti keberadaan RUU PPSK sebagai bentuk membunuh semangat kebersamaan masyarakat.

Koperasi akan dibawa menuju satu lembaga bisnis yang menghilangkan sifat genuine koperasi.

“Koperasi hanya akan tinggal nama, tapi kehilangan ruh. Nyawa koperasi akan hilang dan mati suri jika RUU ini ditetapkan menjadi UU oleh DPR,” tegas Andy membuka pernyataan. 

Andy yang juga Ketua Umum Kospin Jasa ini secara tegas mengatakan RUU PPSK, khususnya Pasal 191-192 dan 298 sangat menciderai keberadaan Koperasi Simpan Pinjam baik KSP maupun KSPPS. 

Forkopi yang beranggotakan pengurus, pengawas, manajemen koperasi, akademisi dan para pecinta serta pejuang koperasi meminta pemerintah menyuarakan kembali aspirasi ini.

Namun jika pemerintah dalam hal ini Kemenkopukm sudah terikat dengan keputusan kabinat, Forkopi tetap akan berjuang dengan mekanisme yang sesuai dengan konstitusi. 

Kamaruddin Batubara, penerima Anugerah Satya Lancana Wirakarya dari presiden tahun 2018 atas kontribusinya membangun koperasi di Banten dan Jabar mengemukakan bahwa penting untuk memperkuat ekosistem koperasi namun bukan dengan membunuh jiwanya.

“Koperasi itu ada ruh ada badannya, badan koperasi bisa saja dilihat dari bagaimana ia sama-sama melayani orang untuk mendapatkan pembiayaan. Jika ini yang dilihat sepertinya ini sama dengan perbankan. Tapi ingat ada ruh koperasi, orang-orang yang dilayani koperasi dan perbankan itu beda. Koperasi memakmurkan anggotanya, sedangkan mengambil keuntungan dari nasabahnya,” ujar Kambara membuka pernyataan. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: